Sabtu, 01 November 2014

No Longer Have Any Sense

Sudah terlalu lama rasanya aku tak menuliskan berbagai pengalaman. Merangkainya dalam sebait cerita, menggoresnya dalam kalimat-kalimat pendek.

Akhir-akhir ini, sense of writingku menurun. Tak jarang aku hanya menulis beberapa paragraf lalu menyerah begitu saja. Ide? Tentu saja ada. Banyak. Hanya saja aku mulai kehilangan perasaan. Perasaan bagaimana menjalani kisah itu. Perasaan senang, sedih, terluka, dan banyak lagi. Seakan-akan aku sudah terlalu sering mengalami hingga bosan untuk menceritakannya kembali.

Aku mulai kehilangan perasaan dan semakin kehilangan respek terhadap "kepercayaan". Dua hal ini sepertinya benar-benar patut dipertanyakan dalam kehidupan, terlebih untuk orang-orang terdekat kita.

Karena merekalah yang mampu merusak kita tanpa perlu berbuat salah. Cukup sentil sedikit rasa percaya dan kemudian tunggu hingga semua keadaan berbalik. Tak ada lagi kata yang mampu menggambarkan betapa kita kecewa ketika mengerti siapa yg mampu menghancurkan kita tanpa perlu berusaha.

Dan dilukai, dikhianati, dibohongi, sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari. Lantas, apa kita harus menolak tiga hal itu? Apa mungkin? (tidak) karena mereka akan melakukan itu SESERING MUNGKIN tanpa kita sadari. Semua itu akan berakhir ketika kita mulai sadar betapa hal tersebut sudah menggerogoti kebahagiaanku..

Jumat, 22 Agustus 2014

1 Bulan Pertama di MIA.

Enggak banyak hal yang bisa dicuap-cuap untuk sekarang, yang pasti isinya berkisar antara belajar dan ledakan mendadak. Dan tujuan post ini, seperti biasa, curhat. Biar bisa jadi refleksi buat kapan-kapan.

1 bulan pertama.. 
Kelihatannya indah. 
Dan kelihatan kalo kebaikan itu cuma buat nutup-nutupi borok di kelas. Sampai detik ini, aku belum nemu temen deket yang bisa diajak curhat ato ngomong-ngomong. Karma, I guess? Semuanya individual banget. Apa emang anak IPA otaknya cuma buat mikiri mafia, sih? 

1 bulan pertama..
Aku mulai bingung minta bantuan.
Helplessly hoping. Minta tolong sana-sini cuma buat ajarin SPU dan jawabannya seragam."Aku juga ga bisa". Kalo ulangan lu semua dapet 80++, niscaya kutukan mesir menjalar pada dirimu. 

1 bulan pertama..
Enggak seenak kelas 10. 
Dimana aku bisa ngikutin pelajaran dengan mudah dan cepat. Otakku masih suitable buat ngikutin semua gaya hidup di kelas 10. Tapi di kelas 11, semuanya kaya bikin kelompok-kelompok kecil yang (bagusnya) ga terlalu keliatan. Tapi aku kerasa, karena selalu feel alone tiap kali duduk di kelas. Pertama, disuruh switch. Terus dituker sama anak exchange. Terus sendirian. Bagus. 

1 bulan pertama..
Praktikumnya sialan semua. 
Aku enggak tahu gimana caranya menjalani sisa 3 praktikum di semester 1 dengan keadaan otak yang ga memadai. Sampai detik ini aku masih ga ngerti kenapa aku bisa masuk MIA dengan modal nilai pas-pasan (fisika 76 dengan bantuan bapak guru, matematika 77 juga dengan bantuan bapak guru) 

1 bulan pertama..
Kayaknya sudah cukup memberikan gambaran untuk 2 tahun ke depan. Semoga kepalaku masih mau nempel sama lehernya karena aku sudah enggak sanggup nahan migrain tiap hari. 

p.s: aku bener-bener udah nggak sanggup. tolong, siapapun yang baca, gimana caranya nempelin kepala ke leher? 

Sabtu, 16 Agustus 2014

Hitam di atas Putih.

Aku benci momen-momen dimana harummu adalah satu-satunya aroma yang membekas dan mengisi setiap ruang di dadaku
Dan setiap embusan nafas yang kudengar lembut, menjadi hal terakhir yang kudengar sebelum aku terlelap.
Lalu terbangun dan tersadar bagaimana mungkin kamu akan datang
Ketika kamu menjadi orang pertama yang pergi.

Aku benci ketika merindukanmu sama.pedihnya seperti pecandu yang sedang sakau
Dan sekali kau berbalik, aku melihat tanganmu menggenggam silet yang menggores perlahan-lahan
tepat
di
nadiku.

Aku benci ketika aku tahu bahwa mengejar bayangan sama lelahnya seperti mengejarmu
Dan ketika aku mampu menyentuh gelapmu, cahaya malah mendekapku
Sambil berkata,
"Ia sudah tiada."

Aku benci semua ini.
Karena setiap kali aku bertanya
"Apa itu cinta"
Engkau selalu menjawab
"Cinta adalah kita"

ketika engkau sendiri berdiri membayangiku
dan menjadi yang tak tersentuh.

(16/08/14, 23.49)

Sabtu, 02 Agustus 2014

Hell yeah.

Yah, lagi-lagi jam segini masih melek. FMI aka for my info (karena ujung-ujungnya yang baca curhatan ini juga aku sendiri), sekarang udah jam 4.21 pagi. Masjid udah mengumandangkan adzan subuh. Ketika orang-orang pada bangun, aku belum tidur.

Miris.
Jam tidurku emang udah mirip kelelawar, sampai ada yang panggil aku kalong. Huhuhu, sedih sih cuma apa boleh buat, kenyataannya jam tidurku emang hancur banget.

Sama dengan jam tidurku, keadaan 'jiwa' ini (ciyeilaa..) juga lagi berantakan. Sama kaya dede bayi yang mudik, trus di rumah neneknya ngebawa toples isi kacang kuaci trus dikocok-kocok. Masuh bagus toples plastik, paling cuma peyok. Lah kalo kaca ...ambyar beserta isinya.

Dan yang terjadi sekarang, kacanya pecah. Untung ada toples baru, jadi kuaci yang bisa diselamatkan langsung dievakuasi (HAHAHA). Dengan wadah yang baru, penyesuaian baru lagi. Sampai pada akhirnya, setahun berlalu, lebaran datang lagi. Dede bayi yang masih sama nakalnya ngambil lagi toples barunya. Dikocok-kocok lagi, dan pecah lagi. Tjakep.

Sebenernya aku gatau apa hubungan kuaci sama aku, aku cuma tau kuaci itu perlu toples.
Mungkin juga sama hati ini, perlu ada yang 'membungkus'. Yah, kalo ga ada toples, minimal tas kresek juga boleh. Sayangnya, semakin mahal semakin rapuh. Atau arti lainnya, makin cinta makin gampang patah hati. Toples kaca mahak harganya, beda sama tas kresek yg kayak jamur, dimana-mana ada.
Hati ini juga perlu wadah, dimana wadah ini bisa melindungi, menjaga. Manakala wadah ini 'pecah', kuaci bisa ambyar kemana-mana.

Hal ini cukup menjelaskan, bukan? Kalau kamu berusaha menjadi toples seseorang, jadilah toples yg kuat. Kalau dari kaca, senantiasa berhati-hatilah. Jangan sampai engkau meremukkan dirimu, karena dijamin kuaci di dalamnya juga ikutan berantakan.

And hell, yeah. I think I'm in love with you, and now I just sink into your glass jar. Hoping you won't break it easily. Bcs I've found that it was really nice to stay in there..

ps: Semoga kamu paham maksudnya. Inggrisku terlalu jelek, cocok jadi rapper. (iykwim)

Jumat, 01 Agustus 2014

girly things

yayy so i was updating my blog background patterns, i got it from random search and get this link --> http://www.patterncooler.com

at this point i feel so GIRLY huhu it's not so me but time after time, i prefer skirt rather than shorts.
anyway, happy eid holiday! sorry for the short post, i'm on my holiday @malang. Now i'm staying at (or on?) ibis style hotel malang. let you guys having nice holidayyyyyyy
loving y'all to the moon and back.

xx
jane

Jumat, 18 Juli 2014

Beloved XH!

Haihai .. Ini moment kepepet banget yaa buat nge-post cerita tentang XH :'')
Yeaah, sorry for promising about that Smithing but I DO PROMISE YOU I'LL POST ABOUT IT. Ada beberapa lagu yang belum nggigit di perasaan, ketika lagu lain terasa terlalu nyata.

So, sebelum besok keluar daftar kelas baru dengan 40 anak ipa (sadly, yes i'm on science class. huhu) Aku bakalan cerita tentang 41 anak ajaib yang ngisi hari-hariku selama jadi murid baru di sinlui. Yah, pada akhirnya dapet kesempatan buat nulis tentang keluarga baru, yang nerima aku apa-adanya di SMA. Mereka yang bisa bikin badmood jadi hepi, begitu pula sebaliknya. Mereka yang bisa jadi stranger, temen baik, pacar, keluarga, segalanya. Mereka yang bisa nemeni makan di restoran mahal, di pinggir jalan, bahkan ga makan. Mereka yang cantik-cantik sampe ganteng-ganteng, mereka yang anti ngomong sampai yang ngomongnya kotor-kotor, semuanya ada disini. Semuanya kumpul jadi satu di XH 2013-2014.
Engga kerasa besok bukan lagi datang di kelas dan menatap mereka, engga sanggup kehilangan mereka secepat ini. They're just much better than anyone else. Dan cuma karena kita beda bakat, semuanya ga bakalan jadi satu.

But, memories are still livin in someone's heart. And here's the list of my families!

1. Alvin Varianto - AV
Katanya Pak Novan, nilainya keliatan naik, Kontradiksi dengan si dia, katanya nilainya turun. AV sueru pol lek diajak ngomong, pinter, friendly, cowok idaman wanita lah pokoknya. Dulu gualau kalo sama mantannya, sekarang udah sukses moveon! :p

2. Amanda Guito - Amanda
Cece Singapore, udah lama ga ketemu :( Pertama kenalan langsung hafal soalnya mukanya paling putih, ketok beda pol lah. Inggrisnya jauh lebih nge-pro diatas Mr. Wawan (yay!) Walaupun keliatannya sering ga konek, tapi sebenere pinter banget :D

3. Andra Danika - Andra
Punya kembaran di XF yang sampai detik ini, aku masih sulit bedainnya. Bedanya cuma si Andra pake kawat. Andra emang keliatannya diem, tapi kalo udah diajak guyon seru, pinter pula apalagi ngurusin PASCAL, baiknya keliatan pas mbantuin benerin komputer, mbantuin kerja akuntansi, kerja PR kimia juga :p

4. Ariel Valentino - Tino
Dipanggil Ariel sama ibu dokter hewan, tinggiiii buanget, biasanya duduk sama Andra, klop deh pinter ketemu pinter wkwk Senengannya sama basket, entah tim yang mana ._.

5. Brigita Celine Sinma - Brigite, Celine, BC (bece)
Good listener, english expert, pemalu pwol, tapi langsung berbeda 180 derajat saat bertemu dengan sang pangeran. Kadang kangen sama ex, dunno why she can be very beautiful.

6. Caroline Sutjiono - Oline, Caroline
Ellen's partner-in-crime. Cuantik maksimal, matanya seksi, dari awal masuk nempel terus sama sonbay (and fortunately they have same face!) Temen pas ekskul walaupun kadang ilang entah kemana...

7. Chelsy Irawan Dinata - Chelsy
Temen dari Madiun, keliatane emang diem tapi kalo udah rame lebih parah kayak e daripada aku :)) Nuarsis pol, pinter IPS dan ga pernah ngucapno kata-kata 'mau masuk ipa' sering galo tapi ngomonge 'bukan yoo, bukan itu!'

8. Christian Owen - CeO, Owen
Master of all subject. Otaku yang rajin banget upload skrinsut manga (entah apa istilahnya) dengan caption bahasa inggris (yg pastinya aku cuma paham beberapa.) but sempet juga upload foto starter game FIFA dan yang komentar pake bahasa bola. Ketika sekelas pada susah payah cari nilai 100, dia dengan santainya pegang nilai itu. Sempet deket sama temen sekelas, tapi sudah ga lagi. Hiks.

9. Christopher Eriverto - Verto, Yerto
Munculnya nama Yerto gara-gara salah ketik, tapi langsung booming sekelas. Si bule yang juga terkenal karena maju pas LOS. Mukanya bule banget, deh. Awalnya aku juga ngira dia bule --" Hobi maen game, deketnya sama CO.

10. Christopher Wibisono Santoso - Christopher, We-Es
Ambon (panggilan sayang dari Victor) yang bapaknya guru TIK ini sangat membantu ketika diberi tugas pascal. Pernah galo bareng, moveon juga bareng. Mungkin aku tau sapa yang disuka, tapi namanya juga WS. Malu.

11. Clement Mario Siswanto - Clement, Cliff
Kecil emang, tapi serem. Pernah cinlok dan sekarang entah kenapa kayaknya dia stress pernah suka. Completely different guys since semester 2. Dulunya aku ga seneng gara-gara rasis, sekarang malah akrab pol :)))

12. Cornelius Felix - Felix, Mbek, Steve Rogers, Olivier Giroud, Adam Levine, and many more...
Anak kelas XH paling anti malu, pemilik nama paling banyak. Listnya lengkap mulai dari penyanyi sampe pemain bola. Hobby banget nggarai orang, dan ga pernah keliatan jutek :D

13. Edwin Novianto Angkawidjaja - Shifu, Edwin
Dipanggil 'Shifu' karena dialah master para lelaki. Beda sama CO, loh. Shifu ga pernah les di SMA, dan itulah letak kesaktiannya. Mukanya nunjukin banget kerjaan tiap malem, hahaha :D

14. Elizabeth Pricillia - Pricil, Cicil
Wajah-wajahnya mirip bule dikit (iya ga seh?), pinter nari pol, pernah ikut parade budaya, pernah deket sama temen sekelas terus malah jadi galau, sering heboh sendiri.

15. Ellen Anastasia - Ellen
Meme cantek ini pinter banget! Haduh, terakhir juara 3, hobby baking, pernah bawain cookies ke sekolah dan itu uenak banget! Suaranya ngegemesin, lucu lah pokoknya si eyen ini ;;)

14. Eric Fernantha Santosa - Eric
Anak lombok ini pernah ikut OSN Biologi, keliatannya diem tapi begitu deket sama Hans langsung keluar sifatnya, jail. Beberapa waktu ini sering nggodain si Imelda. Ga bisa makan sayur, cocok kalo sama Jeanny :p

17. Eugenia Citta Nirmala - Yujin
Ketika pertama kali dia nulis panggilannya 'Yujin', aku langsung nebak pasti banyak yang nyebut namanya dengan di-spell. E-u-gen. Saingan si Ellen waktu juara 3, nempel banget sama Regina, kalo istirahat selalu keliatan di depan kelas ato di pocin. Keliatane diem, tapi sebenernya lucu pol kalo diajak guyon :D

18. Fenny Felia - Fenny, Fefe
Si Ruteng yang selalu cantik, Belieber, pasti seneng banget kalo ada yang nyebut 'Bieber',  nempelnya sama Jeanny. Pinter main gitar, pernah deket sama temen kelas juga. (hayo sapa?)

19. Francisca Kentjono - Sisca, Cisca
Si poni pageR yang ga bisa ngomong 'R'. TaRgetnya si eRi*, pasti yang kena gojlok si Sisca. PinteRRR banget, ulangannya banyak yang tuntas, apalagi IPA ._. DaRidulu ngeRencanain mau jj bareng, tapi pas aku bisa dia ga bisa, begitu juga sebaliknya.

20. Gabrielle Jane - Jane, Jen, Gabby.
Aku.

21. Hans Christopher William - Hans, Klenci
Balinese boy ini punya tanggal lahir yang sama kaya aku, bedanya dia lebih tua -_- Objek si Eric yang hobby nggodain, nada balinya sering nulari orang buat ikutan dia. Alisnya tebel kayak Shinchan, kayaknya dicoret pake spidol papan.

22. Howard Saputra - Howard
BB user yang beralih ke iPhone, akhirnya. Atlit basket Sanclar, ulangan mafia-e kadang tuntas kadang enggak, jayus abis anake wkwk biasane sering nganterin temen-temen naik motor , gatau kemana

23. Imelda Octavia - Imel, Im (Victor only!), dolphin
Gatau kenapa jadi dipanggil Dolphin -_- lucu pol, isa mirip persis sama adiknya, logat bicaranya nguakak abis, tapi sulit ditiru. Orang Balikpapan yang hobi guling-guling di kasur Lynn gara-gara kamar kosnya 'kecil' :))

24. Jeanny Gloriana Kase - Jeanny, Jeni (dengan e panjang, berbunyi ie)
Directioner, suka banget sama doraemon, kamarnya penuh poster 1D sama doraemon, takut hantu, pemalu pol, paling jarang ngomong, tapi kalo udah masuk kamarnya jadi seneng bicara. Oiya, punya sodara kembar tapi ga kembar -_-

25. Jeshica Melodya Lans Bittikaka - Chika, Wiegoan, Chik-Chik-Chika (Saka style)
Yah, selamat kepada Chika karena kamu pemilik nama terpanjang di kelas! (27 huruf, bok.) Alto yang suaranya cetar membahana, rambutnya seperti hutan kata Tino, padahal udah kayak Lorde-wannabe, wajah-wajah anak tabah, struggling bareng karena IPA-IPS, sekarang lagi galau-in temen gereja.

26. Kharisma Lusihana Wijayanti - Risma
Anak guru olahraga yang tak sangkain anaknya guru ekonomi, keliatannya diem juga padahal enak diajak ngomong, bb user yang masih setia, kalo butuh powerbank, langsung aja ke Risma :D Oh iya, jago banget bulutangkisnya, uhh.

27. Kimmy Gozan
Anak OSIS, cuantik pinter, seneng kalo dipanggil Princess, sering ke sekolah dengan rambut bekas kluntungan, sisa-sisa pesta wkwk suaranya cuempreng pas manggil Celine, sering gupuhan (bingungan?) and she's the banzhang!

28. Leonardo Axel Junior
Teman dari Maluku, Papua, entah dari mana lagi. Logat bicaranya pas awal masuk jadi bahan guyonanku (T.T) Tapi lambat laun akhirnya jadi sering ngomong, ketua 'Masak Yuk Cin!' yang ngambeknya lucu :))

29. Marcelina Adelia - Lynn, Bing-bing
Berasa kenalan sama orang Tiongkok dari Amrik, nama-namanya bernada gini kan? Awal masuk keliatan geek abis, kacamata nerd, poni pager rambut dora, eh ga taunya sekarang jadi cuantik abis, hobi banget bilang 'ini lo kurus, jen!' Orang yang sukses bikin hobiku baca novel roman beralih jadi novel fiksi, arrggh kos-nya kayak perpus lah, penuh sama novel :o

30. Melita Rejeki Prayogo - Marcel, Melita
Yak, siapapun yang bingung darimana nama Marcel, itu nama baptisnya. Rajin banget minum bir, kuat minum berbotol-botol, gitu-gitu pinter ngomong mandarin, lancar jaya! Seneng bikin tangan model pistol ketika yang lain model peace

31. Monica Mindy Wiharja - Monica, Mindy
Si kecil yang suarane manja-manja galak, dulu pas SMP ruame sekarang jadi kalem, kalo pulang pasti langsung ilang, padahal di kelas jarang ngomong, hobi main game apalagi hardest game pasti maksa pingin dapet S :p

32. Monika Angelina - Monika
Diem pol, pertama keliatan sombong abis, padahal buaik, kalem, seneng kpop, sering jadi sasaran curhat kalo ga ada yang pas, diam-diam kagum sama kakak kelas :3

33. Natasha Valentina Santoso - Nat, Natve
Paralel 1 yang gak les, ajaib benar. Sekarang sudah jadi cece sinlui, rambutnya dipanjangin, poninya dimiringin, padahal pas LOS rambutnya dora abis! Wkwk pinter pol, blak-blakan, kalo ngomong jleb-jleb-jleb deh pokoknya :p

34. Nathania Levina - Nia
Temen gila bareng pas lagi nyanyi lagu galau (khusus indonesia), rencana bikin video C.I.N.T.A belom terlaksana tapi wkwk aktif banget di UKS, escape tak ternilai jumlahnya karena UKS

35. Otniel Albert Tangel - Otniel, Tangel
Dua nama depan itu ga penting, karena cuma 'tangel' yang terkenal. Objek bulian, temen SD paling ga genah, Dasu-store owner, silahkan agan-agan pencari jersey bisa kontak dia, barangnya trusted! (nope tanya aja di comment), seneng banget liat tante-tante, ato seenggaknya cece-cece cantik (seksi kalo bisa)

36. Regina Karjoharjo - Regina
Rambutnya buanyak, beneran. Pinter banget, ulangan mat pertama aja paling tinggi sekelas :g keliatannya pendiem, dan sekelas kompak bilang dia emang pendiem. Tapi aslinya seru buat diajak guyon, kayak meme-meme wkwk

37. Ronald Herdjiono - Ronald
Ini beneran cowok paling diem. Juarang pol sekelompok, apalagi ngomong. Tapi kata Lynn, enak diajak ngomong (ya, kan pacarnya ..) Anak kumon, kulite putih pol. Kadang pengen punya kulit kaya gitu hwhw

38. Ronaldo Wahyudi - Aldo, Mbang
Yah, karena dia dari Rembang, akhirnya ga ada yang sreg panggil dia 'Aldo', dan milih manggil dia mbang. Puingin banget masuk IPA jadi rasanya sengaja jelek-jelekin nilai IPSe, punya saudara kembar yang cuantik pol, jadi mbang itu juga cantik! :p

39. Saka Cahyadewa Tanaya
Puinter, tapi ya gitu, kalo dicampur sama Edwin jadi rusak. Uenak pol diajak cerita, temen rame bareng buat ngerasani, buat ngajari kimia, buat main di kelas. :))

40. Sergio Vincente de Leonardo - Sergio, Serg
Hal pertama setelah denger namanya adalah bilang 'Del Monte' secara kenceng di kelas. Enggak taunya anaknya pinter buanget, walaupun keliatannya diem-diem gitu. Dari awal masuk kelas sampe acara rotating classmate, dia bakalan duduk di ujung kanan belakang kelas sama BC. Yah, tapi belom jadian sampe sekarang, sih.

41. Tania Clarissa Irawan - Tania
Classmates pas awal-awal masuk, mesti duduk deket jendela pinggir, hobi pol narsis, anak team basket, cuantik maksimal, dan ide-ide 'cara nyontek' nya mesti berhasil! JK loh Tan~

42. Victor Thedja Kusuma - Victor, Bagong
Vice President, pas awal masuk hafal gara-gara Tangel nempel terus sama dia (temen SMP), dulu ta pikir dia bakalan jadi wakil paling ga bener gara-gara kebanyakan guyon, tapi ternyata orangnya bijak pol, enak diajak cerita, jadi mediator masalah apapun pasti selesai. Cocok diambil jadi suami (imelda apalagi).

The last, thankyou part.
Thankyou AV, semoga makin garang setelah masuk garda! :p
Thankyou Amanda, sukses di Singapore ya! Semoga masih inget sama aku :3
Thankyou Andra, kamu udah bikin orang bingung bedain sama Andri wkwka
Thankyou Celine, for being a good listener, cepet move on yah :p
Thankyou Caroline, tiap istirahat kasih pemandangan! semoga selalu nempel :p
Thankyou Chelsy, udah jadi seatmates paling ceeerewett but still i love yaa muachmuach :*
Thankyou CO, udah ngajarin kimia pas aku dapet 70 (sad)
Thankyou Verto, semoga kamu makin mirip bule!
Thankyou WS, papamu apalagi. Tugas TIK kita selesai! (lol)
Thankyou Cliff, beribu-ribu thankyou karena jasa-jasamu dan mobilmu(lho)
Thankyou Felix, kamu jadi seatmate paling lucu! Untung aku belom gila duduk sebelahmu -_-
Thankyou Edwin, kamu jadi seatmate yang paling diem, dan memberi pengajaran bahwa 'ga les pun bisa tuntas' Shifu banget lah~
Thankyou Cicil, engkau mengajarkan kalo kita bisa move on! wkaowkao
Thankyou Ellen my cutie little princess, karena bagi-bagi kue, besok bikin lagi yaah :p
Thankyou Eric, semoga besok besar jadi guru biologi ya!
Thankyou Yujin, partner menari paling kocak, kalo ketemu tetep pake salam ala Pkn itu ya!
Thankyou Fenny, stay pretty ya! Bieber tambah tua lo, sama aku ae #lho
Thankyou Sisca, semoga lidahmu bisa beRgetaR suatu saat nantiRRR lol
Thankyou Hans, besok bawain pie susu regina yang banyak yaaa
Thankyou Howard, semoga suatu saat nanti bisa jadi pemain basket yang sukses!
Thankyou Imelda, besok-besok kita jj bareng yuk! belom pernah loo :p
Thankyou Jeanny, makin nempel sama eric yah, Zayn buat aku aja :D
Thankyou Chika-Chiki, semoga kita makin random dan jadilah Lorde suatu hari nanti!
Thankyou Risma, selalu sedia PB dimanapun kita berada, semoga bisa masuk pelatnas, suatu hari nanti main Uber Cup yah!
Thankyou Kimmy, udah jadi ketua kelas yang tabah liat kita yang ga bisa diatur, stay pretty yaa!
Thankyou Axel, 'eh kentang' dan 'eh ayam'mu pasti akan dirindukan temen-temen 'Masak Yuk Cin!!' :))
Thankyou Lynn, atas semua novel dan makanan di kosmu yang bikin orang betah :) jangan pulang Tuban, dong :p
Thankyou Melita, semoga mandarin mu makin ++, birnya yang di - - :))
Thankyou Mindy, moga-moga sukses di IPA, kapan-kapan kita makan bareng lagi yuk :D
Thankyou Monika, udah mau dengerin cerita random pas nunggu taxi, kelas dua rambutnya diurai ya! :p
Thankyou Nat, inggrisku jadi 92 karena mu!Panjangin rambutnya biar makin preteh :p
Thankyou Nia, atas kegilaan kita pas nyanyi-nyanyi lagu CINTA di tangga, ayo ngover!
Thankyou Tangel, jadilah objek bullyan yang keren. Ta jamin dASU store laris manis :))
Thankyou Regina, suatu saat nanti pasti kita bisa foto bareng, dan kalo ketemu jangan geli-an lagi ya :p
Thankyou Ronald, karena kulitmu membuatku iri berat :g
Thankyou Mbang, rajin-rajin ke gereja yo, GIVE THANKSmu memorable pol wkwk
Thankyou Saka, kamu buaik pol ke aku masio aku sering marah, jok sombong-sombong nti kalo udah masuk IPA yaa :p
Thankyou Sergio, udah bikin nilai Matku naik, sering-sering ajarin mat yaa! Biar COCmu naik level :p
Thankyou Tania, udah jadi seatmate nuarsis! Semoga basketmu makin dewa B-)
Thankyou Victor, ditunggu pencalonan presidennya, aku pasti jadi tim suksesmu :))

THANKYOU XH FOR ALL THIS UNFORGETTABLE ONE-YEAR-MOMENTS! There's no word to describe how much I love you all .. :*

Kamis, 17 Juli 2014

Reviews: The Fault In Our Stars.

Hi, there! Sesuai dengan janji kemarin, aku akan nge-post movie/music review. But, kali ini aku akan ngasi triple combos! Yup, I'll reviewing our new tearjerker stories, The Fault In Our Stars aka #tfios. Cerita antara Hazel Grace Lancaster (Hazel) dengan Augustus Waters (Gus) ini menjadi gas air mata buat semua orang, muda-tua, laki-perempuan, galau-happy, single-couple, etc. Yah, yang single nyari cowok kayak gitu, yang couple berharap begitu.

The Fault In Our Stars ini sendiri sudah menjelma menjadi 3 bentuk. Pertama, novel. I do really appreciate the way John Green, the #tfios author tells us the story about love, not love story. This kind of love was hard to find, tapi Green membuat kita terus percaya mengenai eksistensinya. Yah, walau hanya sekedar cerita fiksi, tapi seenggaknya kan menginspirasi.

Cerita ini sendiri bermula dari seorang gadis muda penderita kanker, Hazel Grace, yang mengikuti pertemuan khusus penderita dan survivor kanker di gereja. Hingga suatu saat, ia bertemu dengan Augustus Waters serta temannya, Isaac. Sepulang dari pertemuan tersebut, Gus mengajak Hazel ke rumahnya untuk menonton film. Hazel menceritakan rasa penasarannya terhadap sebuah novel berjudal An Imperrial Affliction; Kemalangan Luar Biasa. Ia pun meminjamkan buku itu kepada Gus, dan Gus berjanji akan meneleponnya seusai membaca buku tersebut. Hazel diam-diam menanti telpon Gus. Hari demi hari, akhirnya Gus selesai membaca buku tersebut dan ikut penasaran dengan ending yang menggantung. Hazel bercerita bahwa ia telah mengirim banyak surat kepada Peter Van Houten, sang pengarang buku tersebut, namun tak ada satu pun yang dibalas.
Hingga suatu hari, ketika Gus menelepon Hazel, ia membacakan balasan email dari Lidewijk, asisten dari Van Houten. Hazel yang terkejut akhirnya ikut mengirim surat kepada Van Houten. Balasan surel tersebut mengajak Hazel menuju Amsterdam. Beruntung, wishes dari Gus belum dipakai, sehingga Gus bisa mengajak Hazel, gadis yang mengenalkannya pada pengarang novel KLB menuju Amsterdam.

Hari pertama di Amsterdam, mereka berkeliling kota sekitar, serta menikmati makan malam di sebuah restoran. Di sana, Gus yang mengenakan 'jas kematian'nya mengatakan perasaannya pada Hazel. Sekembalinya dari restoran, mereka kembali berjalan-jalan, bersama.

Esoknya, baru mereka menuju ke rumah Peter Van Houten. Sebenarnya, Hazel dan Gus berharap akan adanya jawaban dari akhir kisah KLB. Namun, tak disangka, sambutan Van Houten malah kacau balau. Mulai dari tak ingin membalas, menyetel lagu Rusia (adegan paling ga jelas!) sampai akhirnya mereka bertengkar, dan memilih keluar. Namun, Lideuwijk menyusul mereka dan mengajak mereka menuju rumah Anne Frank, survivor dari kekejaman NAZI. Di museum tersebut, tangga -yang merupakan musuh utama Hazel- berhasil ditaklukan. Dan sesampainya di lantai paling atas, Gus mencium Hazel dengan penuh kasih sayang, tak peduli bagaimana keadaan sekitarnya. Orang-orang malah bertepuk tangan, melihat sepasang kekasih yang 'cacat' ini saling melengkapi satu sama lain.

Pada keesokan harinya, Gus pun mengajak Hazel berbicara, berdua saja. Gus mengungkapkan cerita sesungguhnya, bahwa sebenarnya tumornya kembali muncul dan sudah menyebar kemana-mana. Ketika itu, Hazel masih di rumah sakit setelah paru-parunya kembali terisi air, dan Gus menjalani pemeriksaan MRI. Namun, ia tak ingin memberi tahu Hazel. Hazel menangis (ampuni, adegan ini ga nguati, serius.) dan Gus juga.

Sepulang mereka dari Amsterdam, Gus masuk ke rumah sakit dan menjalani Kemo. Gus menjadi orang yang lemah, selalu terbaring di kursi roda. Dan Isaac, sahabat Gus, kini menjadi 'benar-benar buta' serta dicampakkan oleh Monica hanya karena buta. Akhirnya, suatu hari, Gus, Isaac serta Hazel menuju rumah Monica, dan melempari mobilnya dengan telur.

Hari demi hari, Hazel tidur dengan khawatir. Khawatir menerima telepon tengah malam dari Gus, khawatir dengan keadaan Gus, khawatir dengan segalanya. Hingga suatu ketika, nomor telepon Gus memanggilnya. Untung, itu benar-benar Gus yang menelepon. Saat itu, Gus meminta Hazel pergi ke gereja, membacakan pidato kematian (eulogi(?)) Gus. Isaac dan Hazel didapuk menjadi pembaca pidatonya. Menurut Gus, ia ingin mendatangi pra-pemakaman, jikalau ia sudah mati dan tidak bisa mendatangi pemakamannya.

Ada juga hari dimana tiba-tiba Gus meneleponnya, memohon dengan saat bantuan Hazel untuk memasang alat bantu (atau apa?) miliknya. Saat itu, ia tengah berada di pom bensin, ingin membeli rokok. Terang saja, Hazel khawatir dan hendak menelepon 911. Namun Gus menolak, karena ia ingin bisa mengerjakannya semua sendiri. Gus meraung-raung sambil menangis, seiring dengan datangnya ambulans. (ini juga ga nguati!!)

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya, Gus berpulang. Hazel, yang tengah malam mendengar telepon rumahnya berdering, tiba-tiba terjaga. Dan ketika kedua orang tuanya masuk, ia tahu apa yang terjadi. Ia menangis sambil berteriak-teriak, perih rasanya ketika kita tahu bagaimana rasanya berada di posisi Hazel.

Saat hari pemakamannya, Hazel maju dan membacakan pidatonya. Namun, tak diduga, Van Houten juga datang disana. Ketika Hazel hendak pulang, Van Houten malah ikut masuk dalam mobilnya dan memberikan kertas. Van Houten bersikeras menceritakan mengenai akhir kisah KLB, yang mana kisah tentang anaknya yang terkena kanker. Tak kuat, akhirnya Hazel mengusirnya.

Di novel, Hazel akhirnya mengetahui surat-surat terakhir dari Gus lewat sobekan buku (cmiiw), namun di film, surat terakhir Gus untuk Hazel (dalam bentuk pidato untuk kematian) itu dikirim kepada Van Houten dalam bentuk email. And this email, surely makes you cry.

So, that's the end of story. Untuk novel dan film kurang lebih sama, hanya beberapa penyesuaian biasa. Untuk soundtrack, banyak artist ternama yang mengisi. Diantaranya, ada Ed Sheeran dengan 'All Of The Stars' di movie credit, ada Birdy dengan 'Not About Angel' ketika Hazel berkendara sepulang bertemu dengan Van Houten di pemakaman Gus dan 'Tee Shirt'. Ada juga Troye Sivan (5sos) dengan 'The Fault In Our Stars', Charli XCX dengan 'Boom Clap', M83 dengan Wait, Lykke Li, dan banyak lagi. Untuk lagu yang mendayu-dayu, listen to 'All I Want' by Kodaline dan So far, penjualan soundtrack ini cukup laris, terus menanjak seiring dengan film-nya sendiri.

Untuk hal-hal yang kurang sreg, sebenarnya cuma terletak pada pemain. Agak aneh aja, ngelihat Woodley dan Elgort yang jadi Beatrice Prior serta Caleb Prior di Divergent sebagai kakak-adik yang keluar dari faksi kini malah menjelma menjadi Hazel Grace serta Augustus Waters sebagai sepasang kekasih. Apa ini pertanda bahwa idiom 'Kakak-adik adalah pacaran yang tertunda' itu benar? WAH, SELAMAT YA! Buat kalian yang di brother-zone atau sister-zone, sebentar lagi kalian akan resmi menjadi couple! Cuma, ya tau deh ..
Overall aku puas banget karena filmnya bener-bener cocok dengan novel, sesuai sama imajinasi aku waktu baca, walaupun yang diganti cuma diiiiiikit banget. For the soundtrack, good enough lah buat lagu galau, apalagi Birdy dengan 'Not About Angel'nya.

Last, sedikit cerita dan curhat, mungkin. Kebetulan aku memilih untuk membaca novelnya dulu, karena waktu itu movienya belum masuk Indo, apalagi ketika baca di internet masih 22 Agustus, damn it. Dan ketika nonton, kayaknya emang ga nangis parah-parah, mungkin karena tempat duduk yang terlalu maju, atau karena aku udah tau jalan ceritanya? Dan, curhatnya, pas lagi enak-enak dengerin Ed Sheeran di movie credit, kan lagi bubaran. Tiba-tiba ada manusia-berbaju-hitam yang nunjuk aku, said something like 'itu juga' deh kayaknya, sambil ketawa ketawa. WTF, apa karena aku nangis? Emang sebioskop gaada yang nangis? Lah Kim Kardashian aja mewek ga karuan. Semoga yang lidahnya sekarang kegigit ga ngetawain orang lain lagi yang nangis di bioskop. Mau lu ngetawain Kim? Mau lu digigit sama Kanye West kayak Suarez? MAU? HAH?! *maap* *lagi emosi*

Yah, sekian dulu review dari The Fault In Our Stars. Kayaknya ada beberapa yang miss, sih. Maapin yah, karena ini cuma seinget aku aja nulisnya. Need to know your feedback about the movie. Soon I'll post music review, first album from Sam Smith, 'In The Lonely Hour'. Thankyou, fellas!

Rate:
4,5 out of 5 (Novel)
4 out of 5  (OST and Movie)

Minggu, 13 Juli 2014

Senja di Pagi Hari

Dingin malam membekap tawanya. Hitam hari ini hanya bertabur kerlip bintang yang labil; sebentar terang, sebentar hilang. Desing motor terdengar nun jauh di sana, tipis-tipis mengganggu keheningan malam.

Sudah lewat 3 jam dari jam tidur orang normal. Ketika orang-orang beranjak bangun, ia belum tidur. Ketika orang beranjak tidur, ia selalu memilih untuk terjaga. Sembari menatap gelapnya malam, berpikir mengapa ketakterhinggaan itu malah terasa menutupinya, melindunginya.

Katanya, gelap malam adalah saat yang pas untuk melepaskan hasratnya. Tidak ada orang yang melihat, pun mendengarnya. Sehingga, ia tak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh dari orang bodoh. Kerlip-kerlip bintang sudah menjadi santapan hariannya. Kadang, ketika rembulan menampakkan dirinya, ia menyapanya dengan senyuman, walau seringkali hanya menatapnya sambil membisu.
3600 detik itu telah lewat.

Momen-momen terindah dalam perputaran roda kesehariannya, menangkap warna jingga yang pucat di langit gelap. Ada harmoni tertentu ketika gelap malam itu berubah menjadi sinar-sinar lurus yang menembus awan, sambil menahan panas di hidung. Kadang, ia bingung menatap biru, atau merah yang menggantikan si jingga. Ia marah. Ia ingin jingga yang berada di sisinya. Jingga yang menyapanya hangat. Jingga yang memudar sambil menghangatkan. Jingga yang pergi terlalu cepat. Jingga yang ia sayang.

Lalu, ia jatuh terlelap dan menemukan bayang-bayang masa lalunya dalam lamunannya. Semua hal terasa ambigu, berada dalam batas antara maya dan nyata, ada yang palsu namun terasa asli. Ia mencecap lagi bagaimana indahnya mencinta, bagaimana indahnya merindu. Seperti pisau yang menggores lidahnya. Ia merindu, namun tak mampu berujar, jadi hanya sakit yang mampu ia dekap, sampai mentari menjelang. Ia yakin, orang itu masih tersenyum ketika ia berusaha mengejarnya. Ia yakin, orang itu masih berdiri di balik sinar mentari. Ia yakin semua itu nyata. Ia yakin, baru saja ia berusaha mengejar bayangan.

Warna jingga berbaur dengan gelap malam itu menjadi candu tak tertahankan. Hampir setiap hari, ia terjaga, demi menunggu pemandangan luar biasa tersebut. Ketika langit di sisi timur mulai bercahaya sedangkan di sisi barat masih bertabur bintang, mengerjap perlahan-lahan, takut dikalahkan sang surya. Warna-warnanya terasa, menyakitkan. Seperti kebahagiaan yang disusupi kegelapan, seperti putih tercoreng hitam. Menyakitkan memang, ketika memilih candu terhadap hal-hal yang mematikan. Metafor itu tidak benar-benar berguna sekarang, malah ia berusaha membantunya menarik pelatuk. Lebih cepat, lebih baik.

Ia tak tahu bagaimana mengakhiri semua ini. Caranya mengakhiri bagian-bagian dalam hidup (singkat,padat,jelas), tidak sama berat seperti ketika proses kehidupan mengakhiri hidupnya (menjengkelkan dan tak mau berakhir begitu saja).

Pada akhirnya, senja membiarkan mereka membuat cerita masing-masing.

Senja di pagi hari, 
bercerita bagaimana embun pagi membiaskan dirinya, menyusupi jendela-jendela rumah ketika langit mulai terang.
bercerita mengapa gelap malam adalah satu-satunya momen terindah dalam kurun waktu hidupnya.  bercerita mengapa sakit hanya diderita ketika semua orang tersadar (dan terlambat, tentunya.)
Senja di pagi hari, 
bercerita bagaimana kisah rembulan menjadi cinta monyetnya.
menjadi cinta pertamanya.
menjadi orang pertama yang mematahkan hatinya.
menjadi cinta terakhirnya. menjadi kisah sejatinya. 
Senja di pagi hari,  seringkali mengisahkan betapa kebetulan dalam kesejajaran hidup ini malah melukai.

Sama seperti bumi yang terus berotasi tanpa henti, ia akan terus menunggu dan mengejar bayangan itu. (Sampai sekarang? iya.)

Rabu, 02 Juli 2014

Such A Long Time!

Hi. Aneh juga rasanya, setelah sekian lama numpuk posting-an di laptop, dan ga pernah di post cuma karena "belom selesai," hehe. So, karena nge-blog termasuk resolusi 2014ku, yah mana mungkin aku berhenti nulis juga. But after all this time, kayaknya passion menulisku menurun. Seiring dengan sumber 'inspirasi' yang kini engga tau apa maunya, dan kemalasan luar biasa. Uhm, tapi gatau juga, nanti setelah masuk kelas 11 (science. hiks.) apa makin aktif karena makin stress. :))

Yah, sedikit bocoran aja buat Nancy yang kangen .. Aku lagi nulis cerita pendek (banget) tapi ya gitu, idenya datang dan pergi. So, yes. It takes a looooooong time to finish it, tapi semoga aja bisa ditangkep maknanya, for all the readers out there, thankyou!!

Mungkin selama ini ada yang tanya, kemana aku ga ngepost? (gak ada kok)
Err.. Kadang aku ngalami writer's block ga karuan, so aku pilih stop menulis, dan mengumpulkan ide-ide itu untuk dijadikan satu. Any idea how to stop thos fcking stupid condition? Sebagai orang yang hobi mikirin (hal ga jelas) dan hobi menulis, ini menyakitkan :'')

And for movie/music review, I've got a lot post!! Beberapa film terbaru yang udah aku liat, uhmm .. Ada Maleficent, The Fault In Our Stars, dan Transformers 4. Mau bikin resensi lengkap, tapi ngetik sampe kata ini aja udah pegel jarinya. Huhu T^T Dan untuk lagu, ada album 'Ghost Stories' dari Coldplay, Sensual Passion (lagu mandarin), Fire Within (lama) dari Birdy dan In the Lonely Hour dari Sam Smith. Pingin beli Head or Heart, tapi kok kayaknya ..
Novel?
Udah lama ga koleksi, sih. Baru aja beli.novel dari John Green, The Fault In Our Stars dan Abundance of Katherine. Pingin ngumpulin Mortal Instruments sama yang Clockwork itu, sama Hunger Games. Tapi ... Sinlui ada semua. Huahaha :))

Okaay, last. Galau emang penyakit saya, kayaknya. Sejenis kanker yang di kemo sampe bulu kakiku rontok juga ga bisa hilang. Some problems just appearing...and poof! Our suspect was gone! Udah deh, jadi berasa the end. But, the way he smile masih terasa menggerogoti hidupku. Dan hal ini terjadi saat aku membuka pintu baru. Sayang, isinya sama. Same shit, different guy. Ugh ..
Wisdom wordsnya, sih, JANGAN JATUH CINTA. Siapa sih yang mau jatuh? Suka boleh, sayang boleh, sampe nge fly juga boleh, tapi .. mendarat yang aman, ya. Jangan jatuh. Sakit. #sokbijak #sendirinyanubruk
Banyak sih yang mau diceritain, tapi kayaknya enak dibikin cerita, deh. Mungkin diluar sana ada yang senasib, atau ada yang memang setega itu *oops*

So, I'm hoping this post will be my reminder to keep writing! Soon I'll post my music/movie review, tiny little story (whaaaat?!) and a little story from my lovely class, XH. Udah ngetik dari mau UKK, tapi sampe sekarang males nge-post. Bantuin aku supaya tetap menulis ya, cause I'm still supporting all the bloggers all around the world. Thank you for reading!! <3

ps: i love you.

Jumat, 02 Mei 2014

Mainan Rusak

Jaman kita kecil dulu, enggak lengkap rasanya kalo ga pegang mainan. Yah, makanya aja ada julukan 'MKKB' alias masa kecil kurang bahagia, biasanya sih dibuat julukan ke orang yang udah gede, tapi hobinya main aja.
Nah, namanya juga anak kecil, diserahi mainan juga bakalan rusak, kan? Sebagian orang tua memilih memperbaikinya, walaupun sebagian memilih menyimpannya di gudang.
Suatu hal yang sudah pernah kita perbaiki, pastinya kualitasnya tidaklah sama seperti kalo kita beli baru. Secara fisik, mungkin ada sedikit cecel, baik terlihat maupun tidak. Bayangkan kalo kita memakai mainan yang sama untuk berkali-kali, lalu merusaknya lagi, dibenerin lagi, rusak lagi, begitu seterusnya sampai akhirnya mainan itu benar-benar sudah ga bisa dibuat mainan, dan ga layak disebut 'mainan'.

Sama seperti hal-hal di dunia ini, terlebih yang namanya dengan hubungan dengan seseorang. Berulang kali kita berusaha memperbaiki, kemudian berpura-pura semuanya sama seperti baru, kenyataannya?
Dan semakin lama, ketika mainan itu semakin rusak, akhirnya kita  memilih untuk membuangnya.. Disitulah kita sadar bahwa sudah dari awal harusnya paham bahwa banyak hal yang tak mampu kita perbaiki sendiri.
Sama seperti anak kecil, kebanyakan orang dewasa juga bisa merusak 'perasaan', dan membuangnya begitu saja, seperti lupa bahwa mainan itu pernah memberinya kenangan-kenangan bahagia. Bahkan kepada Tuhannya sendiri, mungkin itulah yang mereka lakukan.

Senin, 28 April 2014

Filosofi Hidup Dari Kamar Mandi

Beberapa hari terakhir, mandiku terasa indah nan menyenangkan layaknya film india yang ceritanya lagi jatuh cinta terus nari-nari sambil meluk pilar. Kenapa? Karena rasanya badan ini harum nian, sampai ingin pingsan saja rasanya. hiks.
Enggak ding, ini serius. Boleh dikasih hastag #BasedOnTrueStory, terus dibikin novel, dibikin film, masuk oscar, di-remake, dikenang sampai kiamat. Tapi kalo liat ceritanya, sebenernya ga penting kok. 
Yah, masih berhubungan dengan kamar mandi dan sensasi filosofi hidup yang ia keluarkan dari dinding-dinding lembapnya. Sebelum cerita dimulai, aku kasih tips membaca cerita di bawah ini biar dapet bayangannya. 
Di kamar mandiku, ada 3 sabun cair yang model botolan. Botol-botol ini, fisiknya sama persis! Bekas botol sampo semua. Nah mereka bertiga biasanya berdiri berdampingan, persis di kiriku. Jadi, aku otomatis ambil yang berdiri paling kanan (paling deket sama badan sebelah kiriku). Paham? 

(botol) (botoll) (botolll)      (aku)

nah, aku ambil yang botolll. Si botolll sendiri berisi sabun mandi warna biru, esensi 'manly' banget. merek gatsb*. Si botolll ini, suatu kali pindah lokasi dan aku gatau kemana perginya ia, aku galau gundah merana mencarinya lalu putus asa #tsah. Akhirnya aku memilih memakai si botoll, yang notabene berwarna putih ala sabun wanita yg mengidamkan kulit mulus ala tahu bandung. Putih nan halus. 
Dan lembaran hidup baru pun kumulai. Mandi bersamanya terasa berada di Surga, baunya semerbak kemana-mana. Tapi giliran babak bilas-membilas, kayaknya si sabun dari botoll ini ga tega ninggalin aku. Nempel aja, jadi badannya masih licin-licin gimana gitu. So, aku terpaksa menghabiskan kuota air melebihi biasanya, demi si sabun botoll ini. Kalo udah kepepet telat sekolah, akhirnya aku terpaksa langsung lap pake handuk, bilas lagi, handukan lagi. Huh. 
Dan begitulah hari demi hariku bersamanya. 
Tamat. 
Hehehe, nanggung ya? Belom selesai lah, masih ada lagi. Ini baru menjelang klimaks. 
Suatu kali, waktu lagi enak-enak mandi, tiba-tiba aku membaui harum yang familiar. Bau sampo. Dari badanku. 
It means, selama itu, aku mandi pake sampo. greget banget, untung ga keramas pake odol. 
"Wah, rambutmu kok baunya sama kayak gigiku?" kan ga lucu juga dibilang begini. 

Kadang, dalam hidup, kita melakukan banyak kesalahan. Ada yang kita sadari, banyak pula yang secara tak sadar. Masih bagus kalau kita akhirnya mampu membedakan ini benar-ini salah. Karena, pada kenyataannya kita lebih memilih untuk menutup mata pada kenyataan yang ada. Seperti contohnya, aku tadi. Mandi pake sampo. Mungkin, aku langsung setuju-setuju aja karena sampo emang baunya enak, jadi aku ga sadar kalo selama ini mandi pake sampo. Untungnya sekarang udah tobat, sampo rumah abis mendadak kena saya. Huhu

So, mungkin kesimpulannya kaya gini. 
Jangan menutup mata, telinga bahkan mulutmu untuk suatu kesalahan yang kau rasakan. Speak up, and do the right things! 
Dan jangan mandi pake sampo. Licin. 

Senin, 21 April 2014

ibuk.

Resensi Novel 'ibuk' - Iwan Setiawan

'Ibuk melalui hidup sebagai perjuangan. Tidak melihatnya sebagai penderitaan.' - hlm 240

Judul    : ibuk,                                      Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Penulis : Iwan Setiawan                        Tahun terbit     : 2012

Salah satu novel inspiratif yang dapat kita temui di Perpustakaan Thomas Aquino SMAK St Louis 1 adalah novel 'ibuk,'. Novel ini merupakan novel kedua karya Iwan Setiawan sesudah '9 Summer 10 Autumn'. Dalam buku ini, kita dapat lebih mengerti mengenai kisah hidup dari Iwan alias Bayek. Ibuknya seorang gadis polos, Tinah yang jatuh cinta dengan seorang playboy pasar Batu, Sim. Keduanya memutuskan untuk menjalani hidup bersama, baik senang maupun susah. Keluarga sederhana tersebut mempunyai 5 orang anak, yakni Isa, Nani, Bayek, Rini dan Mira. Ibuk membesarkan mereka dengan kesederhanaan serta kerja keras sang Ayah yang setia membawa bemonya berkeliling kota Batu. Walaupun hanya bisa makan dua butir telor dadar untuk 7 orang, mereka merasa hal tersebut merupakan 'lem' yang merekatkan mereka bersama.
Pekerjaan ayahnya sebagai sopir angkot memang berat. Kadang, uang belanja ibuk terpaksa digunakan untuk mereparasi angkot bapak. Ibuk terkadang menangis sesenggukan. Hal tersebut membuat Bayek bertekad untuk membahagiakan Ibuk. Ibuk terus berdoa setiap hari agar kelima anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, didasari pengalaman hidupnya yang tidak tamat SD. Sang ibuk terus berusaha menyisihkan uang untuk membayar SPP, walaupun harus berhutang sana-sini.
Salah satu bagian menarik dalam novel ini adalah ketika Ibuk bertemu dengan Mbah Carik, sang orang pintar di desa mereka. Mbah Carik melihat Bayek yang berjalan di belakang Ibuk, dan ia mengatakan bahwa suatu saat nanti, Bayek mampu membahagiakan keluarga mereka. Awalnya, Ibuk tak menanggapi hal tersebut dengan serius. Namun, belasan tahun kemudian hal tersebut terbukti dengan hasil kerja keras Iwan. Novel-novel karyanya meledak di pasaran, diiringi dengan kualitas yang menjanjikan. Novel ini sendiri, bisa dianggap sebagai 'buku keluarga' yang Bayek maksud dalam novel ini. Ia pernah mengungkapkan bahwa keluarga mereka tak memiliki foto keluarga, dan ia memilih untuk menulis buku tentang keluarga manisnya.
Berkat keteguhan doa Ibuk dan Bapak, Bayek pun akhirnya mampu memulai karirnya di New York. Selama 9 musim gugur dan 10 musim semi ia lewati di sana sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Batu untuk berkumpul bersama keluarganya. Namun sayang, suatu ketika sang ayah jatuh sakit, dan kemudian berpulang ke surga karena sakit. Sang ibuk sangat terpukul ketika belahan jiwanya berpulang, begitu juga dengan 5 anak mereka yang kehilangan panutan hidupnya.
Bagi kalian yang suka membaca, ‘ibuk,’ termasuk salah satu yang patut dibaca. Kisah dalam novel ini mampu membuat kita semua tersenyum, tercengang dan merasa bersyukur atas hal-hal yang mungkin terlihat kecil, namun melengkapi kebahagiaan di kehidupan ini. Banyak pelajaran penting dalam novel ini, diantaranya kerja keras dan ketekunan serta doa yang mampu membantu kita dalam mengarungi sulitnya kehidupan (/jen)


Senin, 14 April 2014

m a g i c .

Such a long time to not updating this blog, huh? I'm on-my-way to having my extra hell-time on my last junior time at Sinlui. Wish me luck, buddy. Ga kerasa ternyata sekarang udah bulan April. Bulan yang ditunggu-tunggu mulai awal Januari, kebingungan karena cuma punya empat bulan tersisa, dan ternyata empat bulan tersebut ga ada gunanya sama sekali, malah memperburuk situasi. Dan kalau sekarang tanggal 14, berarti ..

Senin, 31 Maret 2014

360°

Momen kehilangan bukanlah hal terbaik yang bisa dilalui oleh seseorang. Mungkin, kehilangan seseorang yang begitu menyebalkan akan menjadi bagian yang menyenangkan, tapi secara tak langsung kita juga menghilangkan sebagian kecil dari diri kita, yang dibentuk oleh sikap orang itu. 
Dari sisi manapun, yang namanya 'kehilangan' itu tidaklah indah.  Simpelnya, kalian kehilangan orang tua. Indah? Enggak. Kehilangan musuh. Enak? Iya. Tapi kalian akan menjadikannya indah ketika musuh itu menjadi teman.
Tapi kalau kehilangan sifat orang yang kalian pahami dengan benar? Mungkin rasanya seperti kehilangan sebagian jiwa... Tapi kalian tidak tahu kemana bagian tersebut pergi. Kalian merindukannya.. Menginginkannya kembali, tapi kenyataannya tidak semudah itu. Bagaimana rasanya kehilangan orang yang kalian kenal dengan baik? Bagaimana rasanya merindukan perasaan nyaman yang kini berganti menjadi rindu tak tersampaikan (karena entah dimana dia yang dulu) ? 
Aku ngerasa perlahan-lahan ada hal-hal kecil yang direngut oleh kenyataan, lalu disubtitusi dengan hal lain yang belum tentu kita terbiasa. Mungkin memang susah untuk mengambil peran di kehidupan seseorang ketika kita bukanlah pemeran utama. 
Kalau katanya keadaan ini sudah berbalik seratus delapan puluh derajat, aku sudah jungkir balik tiga ratus enam puluh derajat. Mungkin hal ini terus bergulir, hingga menyentuh angka tak terhingga. 
Dan, sebelum ini semua terlambat, katakan padanya. Karena biasanya perasaan tertinggal tanpa sempat terucapkan. Kalaupun pada akhirnya kalian merasa kecewa dengan kenyataan, setidaknya kejujuran yang menyakitimu. Truth hurts, lies heals

Senin, 24 Maret 2014

In Fact..

Few times ago, aku baru aja liat DP BBM temen tentang fakta psikologis.

"Ketika seseorang terlalu banyak tidur atau bahkan sulit tidur, kemungkinan besar ia sedang merasa kesepian" Hell yeah. Dulu aku sering kebanyakan tidur. Bukannya kesepian aja, depresi, stress, semua berkumpul menjadi satu. Dan sekarang, aku malah ga pernah bisa tidur dengan tenang. Menjelang jam 2 pagi aku baru bisa tertidur, jam 5 udah bangun lagi. Itupun sekarang harus dengerin lagu lagi, kaya dulu. Aku sempet berhenti dengerin lagu waktu tidur karena katanya otaknya nanti ga bisa istirahat, but it didn't change anything. I need super multivitamin, or maybe some weed to makes me happy.

"Ketika seseorang terlalu sering berkata kasar, kemungkinan besar ia sedang membenci dirinya sendiri" Well it shocked me first. Honestly, last few days, kerjaanku cuma misuhi orang lain dan aku ga ngerti kenapa. Bahkan untuk sekedar guyonan, aku harus ngumpat-ngumpat ga jelas. Padahal biasanya aku ga pernah separah ini dalam ngomongin kata-kata khas surabaya itu. Sampai pada akhirnya aku baca ini dan akhirnya aku paham. I'm hating myself. I'm hating myself for not having you, I'm hating myself for loving you, I'm hating myself for everything that I think I have, but in fact I didn't have anything.

I just don't understand why things change so fast. 3 weeks and .. Let it go, let it go! Sepertinya melepaskan seseorang merupakan ide terindah yang bisa direncanakan mulai sekarang. Mana ada orang yang bisa mempersiapkan kepergian orang lain yang ia sayangi? Maksudku.. Kamu ngerti dia bakalan pergi, dan sekarang kamu sudah siap-siap karena takut menerima perasaan tidak menyenangkan. Sucks. Ini lucu sekali.

Hidup ini penuh dengan ketidak adilan. Orang yang kamu lindungi dengan sepenuh hati, malah menjadi orang yang menyakitimu dengan pisau tertajam. Bahkan bukan hanya sekedar pisau, mungkin pedang-nya fruit ninja yang membelah-belah hatimu menjadi semangka yang 'mak-crott!'

And things that I completely don't understand is.. When you start forgetting someone, but everything that you do reminds me of them. HAHA! This is what it feels like. Hurt. Yaudah gitu aja. Mau ngelupain tapi malah diinget-ingetin. Situ nulis judul lagu yang tiap hari ta puter, bahkan aku sudah jatuh cinta sama acoustic versionnya. Situ nulis judul buku yang lagi ta baca, malah bikin orang jengkel. People thinks that I'm your huge fans. Lol. Aku ga ngerti. Kenapa dulu kita ga pernah kaya gini, sedangkan disaat aku mau angkat bendera putih semua seperti bilang 'JANGAN! Pegangan lagi! Kayaknya kalian masih jodoh!' No. If you love someone, you don't destroy them. But you did it.

Rabu, 19 Februari 2014

Beat Songs!

Post selanjutnya tetap diisi dengan lagu-lagu yang mengalun 'nyaris' setiap hari di telinga, entah waktu baru aja bangun pagi, lagi di jalan, istirahat, sampe tidur lagi. But for now, this is some of my beat songs yang masuk tracklist 'jebjeb' (namanya enggak kreatif. maap.) di hape. And as a bonus, I give it some awesome lyrics from the songs!! Check it up~

David Guetta
1. Titanium : Udah tau kan lagunya kaya gimana? Perasaan kemana-mana pasti sempet aja dengerin lagu ini, dan udah buuuuaaaaaanyaaak orang nge-cover lagu ini.
"You shoot me down, but I won't fall, I'm Titanium ... *beat musics*"
2. She Wolf : Ini juga sebangsanya Titanium, but some people are more familiar with Titanium.
"You loved me and I froze in time, hungry for that flesh of mine"
3. Without You: ENAK!!! Ada versi pelannya kalo ga salah, dinyanyiin sama Glee. Emang sih pertamanya kenal ama versi Glee, giliran denger versi aslinya .... Geleng-geleng deh kepala.
"I can't take one more sleepless night without you"
4. I Can Only Imagine: Enak juga nih lagu, recomendded abis. Video klip-nya juga bisa dibilang cukup keren dan futuristik :D
"You're a firework, brighter in the dark, so let's turn off the lights and give me that spark"
5. Little Bad Girl: Enggak banyak bagian beat-nya sendiri, kebanyakan dicampur sama yang nyanyi (Ludacris and Taio Cruz)
"she got my heart jumping and my adrenaline pumpin' and gunnin'"
6. Just One Last Time: Beat-nya kenceng, walaupun mirip-mirip model lagunya sama lagu lainnya, but good for dance!
"This is the end station, but I can't move away from you"
7. Turn Me On: Lagunya enak, iya sih gara-gara minaj hiks but mv-nya seru abis!
"Make me come alive and turn me on!"
I guess kebanyakan orang pasti udah pernah denger lagu di atas. Habis ga apdet-apdet banget sayanya, hihi


Afrojack
1. As Your Friend: Kenalan pertama kali sama lagu ini, hik gila enaaaaak parah, beat-nya bikin orang ketagihan, kalo sempet buka video klipnya deh sampe habis, buat yang laki pasti dapet bonus (kalo perhatian ...)
"I used to be your man but today I woke up as your friend."
2. Take Over Control: Bikin nagih juga nih lagu, awal-awalnya emang agak gak jelas, but begitu mendekati chorus (or whatever is that), badan pasti jadi pingin goyang-goyang~
"I think it's time to let you know the way I feel when you take hold, one single touch from you I'm gone, still got the rush when I'm alone"
3. Last Night: Yah, walaupun bareng om Pitbull (udah bosen), lagu ini enak banget beat-nya. Enggak keganggu sama si Pitbull pokoknya. Tetep joget!
"convenient amnesia, remember the good, forget the bad, remember the present, forget the past."
4. Can't Stop Me: Tetep dengan model si Afrojack, lagu ini cocok buat orang yang memang bawaannya mau dugem (kalo menurut aku ... ) lebih banyak beat-nya, kalo kamu lagi berdiri pasti pantat bawaannya pengen gerak (kebelet muahahah) JUMP!
"If this was the last dance of the night, will you join 'til the morning light"
5. The Spark: Mantab dah ini lagu, lebih enak dari atasnya sih huahaha, recomendded dah :D
"I'm crashing through the dark, we're alright, we all got the spark tonight"

Calvin Harris
1. We Found Love: Inget lagu ini bawaannya pengen ketawa aja .. Hahaha keinget kalo lagu ini sering banget keluar di MTV, trus si Riri lagi sama cowok, aku pikir Harris itu si cowok dan bakalan nyanyi, tapi di lagunya enggak nyanyi-nyanyi. Taunya ... DJ. But, I bet 80% of y'all already know this song, right?
"we found love in a hopeless place" (liriknya cuma gitu aja sih.)
2. I Need Your Love: Ini enak parah! Udah liriknya melted-melted ada historynya pula, beat-nya ngejoss, dijamin deh .. Pasti suka sama lagu ini.
"When everything's wrong, you make it right. "
3. Sweet Nothing: Lagu yang masuk nominasi Grammy Award for Dance music!! Bayangin, masa iya enggak enak sih? Oiya, coba dengerin waktu Welch nyanyi bagian 'sweet nothing~', pasti ngakak-ngakak kalo ga ngerti judulnya. Ada yang dengernya 'sweet dolphin', 'sweet elephant', 'sexy elephant', duh =))
"So I put my faith in something unknown, I'm living on such sweet nothing. But I'm tired of hope with nothing to hold, I'm living on such sweet nothing"
4. Under Control: Lagunya baru aja keluar (rasanya sih gitu) Lagunya bisa dibilang lumayan, but tetep aja enak sweet nothing. Ciri khas Calvin Harris, sampe tengah-tengah lagunya baru nyentak.
"I'm too afraid of my heart to let you go .. "


Avicii
1. You Make Me: beat-nya lumayan, emang enggak seberapa enak buat joget sih, and ... agak mboseni. Untung liriknya sedikit membantu :')
"All my life I've been, I've been waiting for someone like you"
2. I Could Be The One: entah kenapa, lagu ini catchy banget (di telingaku). Beat-nya nyentak, unik pula :))
"Do you think about me when you're all alone? The things we used to do, we used to be"
3. Wake Me Up: Awal-awalnya emang kaya lagu koboi, giliran masuk tengah-tengah enak banget deh :D
"so wake me up when it's all over, when I'm wiser and I'm older "
4. Levels: awal mula kemunculan Avicii, lagu ini jadi terkenal banget (and i don't give a shit for that time) catchy juga di telinga, liriknya cuma dikittt banget, lebih banyak main di musik and those make up. Enak buat pembangkit semangat ..
"Oh, sometimes, I get a good feeling, get a feeling that I never, never,never, never had before."

Zedd (FINALLY!)
1. Shave It Up: Awal masuk lagu,  beat-nya udah kerasa banget, but this just lilbit sounds like Guetta awal-awalnya. Keseluruhan model lagu ya begitu-itu aja.Kaya gimana ya, jelasinnya. Susah. Langsung dengerin aja deh ;)
"Shave it up, Shave!"
2. Spectrum: Enakkkk one of my fav, liriknya sesuatu banget, beat-nya juga unik, ada sedikit perubahan (enggak gitu-gitu aja maksudnya) awalnya pelan-pelan, lambat laun mulai cepet, andddd I bet you're gonna love this!
"we'll run where lights won't chase us, hide where love can save us, I will never let you go."
3. Clarity: Udah pasti tahu lah, lagunya cukup terkenal kok sekarang diputer dimana-mana. Mirip sama spectrum, awalnya pelan-pelan lama-lama nge-beat (and that beat gonna makes you move!)
"cause you're the piece of me, I wish I didn't need, chasing relentlessly, still fight and I don't know why"
4. Stay the Night: Enaaaaak anti bosen denger lagu ini, video-klip nya sangar and he's working with Hayley from Paramore! What a great duet, awal-awalnya juga pelan (with piano..) dan beat-nya ngangenin abis. Beda deh sama yang laen, you're gonna love this one too!!
"I know that we were made to break, so what? I don't mind."
5. Slam the Door: Lagu yang 'unik'. Gitu aja sih, sebenernya.
"Don't slam the fucking door, Shit!"
6. Stars Come Out: beat-nya beda sama yang lain! enggak tau kenapa, ini lagu unik banget, beat-nya kaya ada yang gimana gitu loh. Aku nggak bisa bahasa musik gini huhu sedih #plak
"You light me up everytime the stars come out"
7. Find You: Mirip-mirip sama lagunya yang lain, tapi ini lebih berkesan kalo diinget-inget.  Mirip sama Spectrum, apa mungkin karena sama-sama ada Matthew Koma?
8. Into the Lair: Lagu yang sangar!! Enggak ada duanya deh. Yang pernah liat Mortal Instrument City of Bones, inget scene waktu Jace vs Vampire (or werewolf?) Iya, ini dia lagunya! Udah, download aja. Emang pendek lagunya, buat yang suka edit-edit nih lagu bisa jadi kelinci percobaan :D btw enggak ada liriknya.
9. Codec: Enggak kalah sangar sama Into the Lair. Kenapa sama itu? Karena berdua enggak ada liriknya. Pernah liat 'now you see me'? Lagu ini jadi salah satu pengisi OSTnya, waktu mau pencurian uang di bank (kalo betul)

The difference between Zedd and Calvin Harris (menurut ane):
Kalo Zedd ini beat-nya ada nadanya, kalo Calvin sih kayaknya statis and so-here-it-goes aja, buat joget-joget gitu.

Okay, jadi itu beberapa lagu yang aku inget, sebenernya ada banyak lagu lain sih (krewella-alive dan segala remixannya, slow down, takin' back my love, de-el-el ..) Thankyou for reading!

Kamis, 23 Januari 2014

i.. i..


Kamu dulu ada di sana
Melangkah perlahan-lahan
Lalu berhenti dan berbalik.

Aku sekarang di sini
Melangkah lebih pelan
Berharap derap kakimu menyusulku
Tapi di belakang sana
Sunyi .. i .. i ..
Kenapa?
(dan disisipi beribu tanda tanya lainnya.)

Selasa, 07 Januari 2014

barista.

Lagu itu melantun pelan dari speaker di ujung kafe ini. Kafe yang menyediakan berbagai macam kopi. Sudah ada banyak di penjuru kota, dengan berbagai macam suasana dana desain yang menarik perhatian. Tapi entah kenapa, suasana temaram disini berhasil membuatku betah.

Para pria berjubah hitam lalu lalang sekenanya di pintu masuk. Menunggu klien untuk memutuskan tender, lalu merayakannya sambil tertawa lebar-lebar. Padahal, tujuanku ke sini hanyalah mencari ketenangan, tak disangka malah mendapatkan huru-hara. Aku memilih mengungsikan diri, mencari suasana yang menenangkan. Sudut kafe ini? Jangan kau tanya, tempatnya jauh lebih suram dari rumah hantu yang biasanya mendadak muncul di mall.

Tapi aku memilih mencobanya. Apa yang salah dari mencoba hal baru, selain tidak mencobanya?
Sembari membawa hot coffee latte-ku menjauh, aku mencari bangku yang kosong. Dan tepat seperti dugaanku, semuanya kosong. Suasananya yang sepi nan suram tidak berhasil membuat orang ingin mencoba. Baguslah, pikirku. Dengan begini takkan ada yang menganggu pekerjaanku.

Menulis kisah-kisah yang tak pernah dibaca orang lain selain diri sendiri, itulah aku. Berusaha menekan diri, mencarikan cita-cita yang pas, sayangnya tak pernah ada yang cocok. Sekarang, pelampiasan terbaruku adalah menulis. Merangkai kata demi kata, menjadikannya kisah yang entah dimana menariknya, aku sendiri bahkan tak tahu.

 ***

Hari ini, lagu lagu yang melantun sedang berubah haluan. Bukan lagi pop macam Maroon5, Coldplay, bahkan lagu Noah yang sedang nge-hits pun entah kenapa, seperti hilang ditelan bumi. Kini, lagu-lagu romantis memenuhi ruangan ini. Digantikan dengan lagu-lagu Mariah Carey, balada-nya Michael Jackson, Westlife di seantero ruangan. Apa radionya sedang ganti saluran? batinku

Seiring dengan perubahan model lagu yang semakin menjadi jadi, aku pun memilih berpindah bangku menuju depan bar. Free space, lumayan untuk menjernihkan pikiran. Aku pun mengganti minuman pesananku menjadi Iced Moccha Frappucinno.

“Ugh, manis sekali!” pekikku kaget saat lidah ini menyentuh gelas.

“Oh, terimakasih!” jawab barista di balik meja. Aku termangu, kau pikir aku bicara padamu?

“Ah, aku tahu kau merasakan kopinya, bukan aku,” sahut si barista sambil tertawa. Sial, betapa malunya aku. Kenapa ia bisa mengetahui isi pikiranku? Tapi, setelah dipikir-pikir, ternyata ia manis juga, sama seperti menu hari ini.

***

Perkenalan manis itu kini berujung pada kunjungan rutin ke kedai yang berhias warna langit ini. Hari demi hari berlalu.Tak disangka aku berhasil meng-unlock badge Century Club di jejaring sosial foursquare, atas nama kafe tua dengan barista manis itu.

Bedanya, kini aku sudah tahu bagaimana aku harus memanggilnya. Tidak, tentu bukan dengan “Si Manis” atau “Sweety.” Kau pikir aku sedang bersenda gurau dengan seekor kucing?

Aku bahagia bisa tertawa bersamanya, setiap kali aku datang dan duduk di kursi tinggi merah di pojok, yang selalu kosong setiap jam 4 sore, lalu ia bertanya bagaimana hariku. Kadang, ketika aku sedang sedih dan muak atas segala hal, ia memutarkan lagu-lagu bahagia dan, tentu saja hal itu membuatku merasa lebih baik. Segelas hot mocchacino turut serta meredakan sakit kepala.

“Mungkin, kesempatan kali ini adalah saat yang baik bagi kita untuk saling mengenal satu-sama lain. Bolehkah aku menemani siangmu, bidadari nyasar?” candanya. Aku tertawa malu-malu. Sikap ramah memang membuat orang mudah menyesuaikan diri dengannya. Kami mengambil bangku coklat yang kasa-kasanya mulai termakan usia, mungkin tidak betah dengan pantat-pantat yang menghantamnya.

“Kamu tidak memasukkan apapun ke cangkir ini, kan?” candaku.

“Jangan kebanyakan negative thinking. Ga baik.” Ia menjawab dengan tegas, walaupun di telingaku itu terdengar ketus sekaligus sedikit menyentak.

“Yah, apa salahnya dengan berpikiran hal-hal terburuk yang akan terjadi? Toh dengan begitu aku akan lebih siap menerima kemungkinan yang sedikit lebih baik.”

“Kalau kamu kebanyakan mikir yang jelek, nanti hidup kamu ga bahagia. Jangan mikir yang jelek-jelek, ke orang lain, ke kamu sendiri juga ga boleh,” jawabnya enteng. Aku terhenyak. Barista dengan gigi rapi seputih gigi yang di iklan itu, kini sedang beradu argumen denganku. Aku mengakhiri perdebatan itu dengan hisapan pertama di bibir cangkir. Sengaja kukeraskan volumenya, setidaknya aku ingin membuat dia sadar kalau dia menang.

Kami lalu mulai membicarakan hal-hal aneh di dunia ini. Antara aku dan dia. Dia, barista muda yang baru saja menyandang gelar sarjana sastra, lebih memilih berada di balik bar-bar kedai kopi daripada menyusun frasa-frasa menjadi setumpuk buku pelajaran. Aku, pelajar yang berusaha segera lulus dengan membantai segepok tema skripsi yang tidak jelas kemana arahnya. Dia, yang lebih suka cahaya matahari menembus jendela kamarnya secara menusuk-nusuk, berselisih dengan korden-korden yang masih malu-malu. Aku, yang tergila-gila pada kopi, entah apapun jenisnya. Dia, dan aku, yang kini berdebat, lalu mengakhirinya dengan pemikiran yang amat, sangat dalam.

“Tidak heran. Kamu belajar sastra. Tentu saja, dengan bekali itu kamu bisa berkata-kata seperti itu.”

“Yah, sayangnya aku bukan belajar filsafat aja. Bisa-bisa aku jadi pujangga yang berusaha merebut hatimu, lewat puisi berlapis kopi,” candanya lagi. Otot-otot pipinya tertarik, menyuguhkan seulas senyum yang kini menghiasi hari-hariku. Dan aku yakin, melupakan hari itu bukan opsi yang baik bagi hidupku.

Aku berusaha menampik suara-suara di kepalaku yang mengatakan ada sesuatu pada dirinya, yang membuatku ingin datang, datang dan lagi. Tak hanya untuk menikmati kopi, aku juga ingin berbincang-bincang dengannya lagi.

Tapi aku takut jatuh cinta padanya.

 ***

Aku merindukan segelas kopi yang membuat hari-hariku lebih bersemangat. Aku butuh asupan fisik, sekaligus jiwa. Hari-hari ini begitu panasnya, bahkan AC mobil terpaksa aku pasang dengan suhu terendah, walaupun balasannya aku akan memelihara lendir kekuningan di hidung.

Ia berada di balik bar. Aku bisa melihatnya, mengusap-usap meja. Merapikan peralatannya, mencuci beberapa cangkir spesial, karena dia sendiri yang mencucinya. Baru kusadari hanya cangkir cangkir itu saja yang kupakai selama minum di sini. Aku memandanginya dari jauh, tercenung, memikirkan guratan-guratan yang terbentuk karena memperhatikan lekukan whip cream yang kadang keluar jalur. Dan tiba-tiba, ia melihatku.

Ia tersenyum. Dan aku merindukannya.

Kami kembali duduk berhadap-hadapan, di kursi yang dulunya pertama kali kami duduki, menjadikan itu kencan pertamaku yang sangat berkesan. Ia membawakanku segelas iced coffee. Sikapnya tidak berubah. Dingin, sedingin kopi yang baru saja diberikannya padaku. Cuek, menungguku bertanya hal-hal absurd, yang kemudian dijawab secara puitis olehnya.

“Kau punya tanda lahir?” tanyanya tiba-tiba.

“Yah, ada di sekitar leher. Memangnya kenapa?”

“Ada orang yang bilang, kalau tanda lahir adalah lokasi luka kita, yang menyebabkan kita pulang ke atas sana, melayang-layang sebagai jiwa yang bebas, dan kini berada di sini. Jadi, sepertinya di kehidupan yang lalu, kau terbunuh di leher. Seru juga, tuh,” sambungnya. Ia tersenyum, kemudian tertawa-tawa ringan. Baristaku sayang, aku merindukan tawamu.

“Kau punya tanda lahir?” kini giliranku bertanya padanya. Memastikan bahwa bisa jadi ia dulu partner berperangku.

“Yah. Disini.” Ia menunjuk dada. Entah apa yang ia maksud. “Kau tahu, mungkin dulu aku mati karena tertusuk di sini. Dalam, sangat dalam. Karena rasa sakit itu bisa terbawa menembus waktu, dan sampai saat ini, perasaan itu masih bersarang. Jadi, kau tahu kan makna tanda lahir?” Pertanyaan retoris serta senyumnya kini menjadi penutup perjumpaan sore yang mendadak mendung.

***


Kaulah sang putri di arena perang 
yang menusuk dan menorehkan luka 
namun lupa untuk kembali lagi 
karena hatinya sudah mati

Adakah hari masih tersisa bagiku, untuk menjatuhkan hati pada dirimu?


***
 
Butuh waktu yang tidak lama untuk membuatku kembali ke kedai itu. Mencari-cari sosok barista bercelemek krem, yang sedang bersenandung ria menyanyikan nada-nada sumbang, mencarinya yang kadang-kadang tertawa bangga setiap melihat hasil karyanya, lalu menggoda si pemesan karena kegirangan.

Tapi dia tidak ada.

Hanya ada aroma tubuhnya yang tersisa, dalam sepucuk surat yang diselipkan di sudut kursi coklat tua itu. Aku tahu, itu untukku.

***

Kepadamu, aku pulang. 
Diiringi rintihan tangis kerinduan 
Menanti pelukan di bawah hujan 
Sembari menggengam foto kenangan

Aku tahu kau tahu 

Namun kau segan berada di sana 
Berjejak kaki, melewati hari 
Hanya menanti

Aku bergejolak dalam badai 

Dan kau diam layaknya awan

Kepadamu, aku kembali 

Membawa sejuta harapan yang hancur 
Seperti meteor yang kehilangan panasnya 
Dan remuk setiap kali dihentikan waktu

Aku ingin merengkuh langit 

Agar kau selalu dalam dekapku 
Berusaha menjagamu dalam waktu 
Karena yang kudapat hanya sakit

Tetesan kristal basah dan mengembun 

Menyeruak aroma lama menyentak jiwa 
Seakan ingin berkata 
“Apa kau sadar akan kasihku?”

Aku merindumu 

dalam setiap pergerakan bandul detik

***

Kini, hari-hari hanyalah bermakna dengan segelas iced coffee yang kadang berganti kedudukan dengan hot mocchachino, cahaya-cahaya yang memaksakan diri masuk melalui celah jendela di ujung timur ruang gelap ini, serta aroma yang tertinggal, dari si barista manis.