Sabtu, 16 Agustus 2014

Hitam di atas Putih.

Aku benci momen-momen dimana harummu adalah satu-satunya aroma yang membekas dan mengisi setiap ruang di dadaku
Dan setiap embusan nafas yang kudengar lembut, menjadi hal terakhir yang kudengar sebelum aku terlelap.
Lalu terbangun dan tersadar bagaimana mungkin kamu akan datang
Ketika kamu menjadi orang pertama yang pergi.

Aku benci ketika merindukanmu sama.pedihnya seperti pecandu yang sedang sakau
Dan sekali kau berbalik, aku melihat tanganmu menggenggam silet yang menggores perlahan-lahan
tepat
di
nadiku.

Aku benci ketika aku tahu bahwa mengejar bayangan sama lelahnya seperti mengejarmu
Dan ketika aku mampu menyentuh gelapmu, cahaya malah mendekapku
Sambil berkata,
"Ia sudah tiada."

Aku benci semua ini.
Karena setiap kali aku bertanya
"Apa itu cinta"
Engkau selalu menjawab
"Cinta adalah kita"

ketika engkau sendiri berdiri membayangiku
dan menjadi yang tak tersentuh.

(16/08/14, 23.49)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar