Kamis, 23 Mei 2013
die vergangenheit ..
Oh gosh -_____- Liburan ini benar-benar sukses membuat berat badan tetap, tapi bentuk badan mekar kesana kemari seperti kambing liar.
Dan ini baru berjalan beberapa minggu, entah apa jadinya nanti waktu masuk SMA. Iri banget sama mereka yang bisa makan banyak tapi nggak gendut-gendut, sedangkan aku makan banyak dan langsung gendut #pastilah
Apesnya lagi, aku suka ngga sadar kalau sudah layak dan sepantasnya beli seragam buat SMA dengan ukuran 2x lebih BESAR dari ukuran semula. Dan yang terjadi hanya beli baju yang pas dipake di badan. SMP dulu orang tua bisa ikutan bantuin anaknya pilih seragam. Lah SMA kok disuruh masuk sendiri, disuruh ngukur tanpa orang tua. Oh hell :'
Nggak bisa nggak bisa nggak bisaa!! #kaplokin
Errr hahaha hahaha kenapa jadi tiba-tiba bahas SMA yah -_-
Minggu, 19 Mei 2013
untitled.
Lelaki itu berjalan perlahan. Langkahnya gontai. Kadang kaki kanan yang ia seret, kadang berganti ke pasangannya. Matanya sayu, entah karena menangis, entah karena arak di kedua tangannya.
Ia meneguk arak-arak itu, lagi. Entah sudah ke berapa kalinya. Dan ia kembali ke ujung bar ini, berteriak-teriak meminta puluhan jenis arak yang sama.
Lalu ia meneguknya cepat-cepat, seperti seseorang yang mengalami dehidrasi. Lalu ia tertawa. Kemudian meletakkan botol arak yang ke.. entahlah, mungkin yang ke 26 tersebut dengan keras.
Kepalanya didongakkan ke atas. Kemudian tertawa. Lalu menunduk, dan tertawa lebih keras lagi.
Sayangnya tak ada yang perduli.
Puluhan botol arak itu kini berbaris di hadapan lelaki kekar itu. Sudah tak ada setetes pun yang tersisa di dasar. Kalaupun ada, ia pasti berteriak: "Keluar kamu, dasar pelacur!" lalu meneguknya dengan rakus, seperti tak ingin meninggalkan arak barang setetes pun.
Matanya menyapu ruangan gelap ini. Sudah bisa dipastikan, arak-arak itu sukses menghancurkan penglihatannya. Koordinasi otak takkan pernah berjalan lancar bila alkohol-alkohol yang mengalir ke darah itu ikut berselancar menuju otak. Tebaklah. Ia terjatuh. Lalu tertawa.
Katakan saja ia gila, atau kelainan mental. Maka ia akan tertawa (lagi) dan membanting satu botol arak. Dan bisa dipastikan, ia akan tertawa. Tertawa keras sekali, seperti mendapat lotre satu juta euro, kemudian tidur bersama gadis-gadis pelacur itu.
Tepat pada botol arak ke 30, ia terdiam. Menyodorkan setumpuk uang pada bartender, lalu menyeret kaki-kakinya. Badannya gemetar. Yah, ia .. mabuk. Sepanjang jalan ia meracau. Tertawa haha-hihi lalu berputar-putar seperti balerina. Kabar baiknya, waktu itu sudah pukul 3 pagi. Waktu dimana kota dipastikan 90% sepi-pi-pi.
Mendadak ia tertawa. Tangannya diangkat tinggi-tinggi ke atas, lalu menari-nari. Melompat kesana kemari, menjerit-jerit penuh tenaga.
Sebuah nama meluncur dengan cepat dari bibirnya. Dan terjadi terus menerus. Katakan, ia gila. Lalu ia akan menyebut nama wanita itu, untukmu, 10 kali lebih cepat, sampai semua liurnya berhamburan kemana-mana. Sediakan payung untukmu sendiri.
Sampai pada detik ia lelah. Terjatuh, berguling-guling. Seperti meminta pelukan kepada jalanan malam. Dingin. Takkan ada yang memeluknya selain aspal-aspal itu.
Entah untuk kali ke berapa, ia tertawa lagi. Setiap kali ia berhenti tertawa, tawa selanjutnya lebih keras.
Tidakkah kau lihat .. air matanya mengalir?
Katakan padaku, apakah semua orang yang tertawa adalah orang yang bahagia?
sby, 15/05/13
Senin, 06 Mei 2013
Unforgettable Bali!
Tanggal 1-4 Mei
barusan, kami murid kelas 9 SMPK Stella Maris mengadakan tour menuju pulau
Dewata alias Bali. What a wonderful moment! Sebelumnya, sekitar tanggal 25 April kami diberi list tempat tujuan dan
aturan-aturan serta kelompok selama di Bali. Setelah itu, kami mendapatkan
jatah liburan UN, lumayan buat istirahat.. Kemudian tanggal 29 April kami
berkumpul di sekolah untuk diberi penjelasan mengenai list yang sudah diberikan
sebelumnya.
Dan tibalah saat yang
dinanti-nantikan, yup it’s time to go! Pagi-pagi sekali, sekitar pukul 05.30
(buat aku itu sudah cukup pagi T.T) kami disuruh kumpul di sekolah. Katanya, kami
berangkat jam 6 pagi. Nyatanya, kami baru berangkat pukul 06.45. Waktunya
terbuang percuma-_-
Sepanjang perjalanan,
kami juga sambil wisata kuliner lho. Paginya, kami diberi makan nasi udang
kotak Bu Rudy. Tapi, karena punyaku dengan punya beberapa teman sempat aku
taruh di atas bis ( bukan di atapnya -_-) jadilah nasi itu ... membeku. Hiks
<// 3 #plak
Siangnya, kami
berhenti di SPBU daerah Paiton untuk makan. Iya, makan bensin gitu ceritanya
*eh. Nggak kok, kami makan di restoran Utama Raya yang kebetulan berada di
sebelah SPBU itu. Makanannya lumayan, ada ayam goreng, udang bumbu pedas manis,
kemudian ada sop juga, dsb. Setelah kurang lebih 1 jam kami berhenti, akhirnya kami
melanjutkan perjalanan.
Sekamir pukul 4 siang
kami sudah sampai di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Diatas kapal ferry, kami
membunuh waktu dengan cara foto-foto. Yah, walaupun penumpangnya bukan cuma
dari SMPK Stella Maris, tapi namanya juga 9E .. Ga bakal bisa diem kalo gak
narsis *dilempar buku matematika*
Jam 6 WITA menyambut kami
ketika menginjak pulau dewata ini. Kami pun berhenti untuk santap malam (lebih
pas disebut makan sore kalo ini—‘) di daerah Negara, Gilimanuk. Antrean cukup
panjang, sampai-sampai malas antri disini nih. Makanan yang disediakan kurang
lebih sama dengan sebelumnya. Ala prasmanan tapi yang ngambilin pegawai restoran.
Setelah makan, kami
melanjutkan perjalanan menuju Denpasar. Perjalanan sudah cukup melelahkan,
badan rontok semua, bawaannya pingin pijit. Tapi apa daya, siapa yang mau
mijitin? :b
Sekitar pukul 10.00
malam WITA kami sudah tiba di depan Hotel Inna Denpasar. Hotel ini merupakan
hotel yang tertua di Bali. Setelah tiba di sana, para ketua kelompok dibagikan
kunci kamar hotel, dan bersama kelompoknya masuk ke kamar masing-masing. Hotel
ini terbagi menjadi dua bagian, sebagian dapat sebelah kiri jalan, sebagian
dapat seberangnya. Nah, ternyata yang sebelah kiri ini jauh lebih kecil,
jadilah kamarnya ngepress TT. Sedangkan beberapa teman dapat yang sisi
seberangnya, yang 2 kali lebih besar._. Ternyata, walaupun di kertasnya diatur
agar kita masuk kamar jam 10 WITA, kami malah keliaran cari makanan. Sate yang
nangkring di depan hotel pun jadi korban perut kami..
DAY 1
Hari pertama, kami
sarapan di hotel, kemudian dilanjutkan perjalanan menuju pusat oleh-oleh
Hawaii. Kami dipandu oleh seorang Tour Guide, namanya I Wayan Sukarsa (baca:
Sukarse) atau yang kami panggil Bli Wayan. Orangnya ramah, penjelasannya
tentang Bali cukup jelas. Di Hawaii, aku beli 3 kotak kacang Rahayu karena
godaan Patrick dan Hadi. Katanya sih, kacang ini cukup terkenal di Bali. Kenapa
ga beli kacang Dua Kelinci yang jadi
official kacangnya Madrid ato apa itu? Hehe J Aku juga
beli sekotak Pie Susu favorit keluarga dengan harga yang cukup bombastis,
22.500/9 biji, yang berarti harga per biji adalah 2500. What a .. -___-
Perjalanan dilanjutkan
menuju Tanjung Benoa untuk watersport. Aku dan sebagian besar teman-teman pergi
menuju Pulau Penyu. Harga yang diberikan cukup masuk akal kalau yang naik 10
orang, karena sekali sewa perahu harganya Rp 500.000. Sedangkan untuk masuk ke
tempatnya, kami membayar 5.000, katanya untuk melindungi serta merawat
penyu-penyu itu. Di sana, kami bisa berfoto ria bersama penyu-penyu yang ada.
Selain itu, bisa juga berfoto dengan ular, burung-burung, dan iguana. Kurang
lebih setelah satu jam berada di Pulau Penyu, kami pun kembali. Beberapa teman
mencoba permainan air, seperti Banana Boat, Jet Ski, dll. Tak berapa lama kami
pun beranjak pergi dari Tanjung Benoa menuju Pantai Kuta untuk menikmati
sunset.
Di Kuta, banyak
teman-teman yang bermain air bersama. Andy, Nancy, Jeannette, Sienny, semuanya
milih berbasah-basah ria. Ada juga beberapa yang memberanikan diri
berbincang-bincang dengan para Bule. Malah, katanya ada yang bilang kalau salah
seorang guru kami minta nomor telfon seorang Bule, wah ada apa ini... Hehehe Jv. Sunset
di Kuta ternyata memang benar-benaf fenomenal, sejauh ini..
Sekitar pukul 6 kami
pun meninggalkan Pantai Kuta dan menuju ke Rumah Makan Grafika. Disana kami
santap malam ala prasmanan-diambilin kaya biasanya. Dengan perasaan yang super
duper random karena habis mengalami best moment #eh :3 Beberapa anak pergi ke
“Krisna” untuk membeli beberapa oleh-oleh, karena letaknya persis di dalam
Grafika. Selama makan malam, kami dihibur oleh Live Music dari seorang penyanyi
yang-ga-tau-namanya.
Setelah itu, kamipun
bergegas kembali ke hotel. Karena masih tersisa banyak waktu luang, kamipun
saling pergi ke kamar teman-teman. Aku pergi ke hotel seberang, lumayan buat
sidak kamar orang, mungkin ada makanan nganggur.. Hehe : )))
DAY 2
Pagi-pagi sekali,
kami breakfast di hotel sekitar pukul 7 WITA. Setelah itu, kami juga berfoto
ria di halaman tengah hotel bersama kelas masing-masing. Tak lama kemudian kami
segera bergegas pergi menuju daerah Batubulan untuk menyaksikan pertunjukan
Tari Barong. Ternyata, tempat yang dituju memang dihadiri banyak turis
mancanegara. Kami diberikan secarik kertas mengenai sinopsis Tari Barong,
karena di dalam tarian tersebut bahasa yang digunakan adalah bahasa bali, yang
mana nggak ada yang tau sama sekali gimana cara bicaranya -_-
Setelah itu kami
pergi ke Bedugul, tepatnya di Danau Beratan. Objek wisata yang cukup terkenal
ini amit-amit dinginnya -_- Aku dan beberapa teman memilih untuk mencoba naik
speedboat mengitari Danau Beratan. Selain itu, kami juga berfoto ria disana.
Tak lama di Bedugul,
kami segera pergi untuk menuju ke Tanah Lot, lagi-lagi untuk menikmati sunset.
Pemandangan luar biasa indah disajikan untuk kami, nggak ada salahnya kalau
kalian mencoba untuk melihat sunset di Tanah Lot, nggak kalah sama Kuta, lho :3
Ternyata Tanah Lot
merupakan tujuan wisata terakhir kami selama di Bali. Sepulang dari Tanah Lot
kami segera menuju ke Pelabuhan Gilimanuk. Kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk
sekitar pukul 11 malam waktu Bali. Perjalanan ternyata cukup lancar, karena
sesuai jadwal yang telah diberikan, kami tiba di Surabaya pukul 5.30. Walaupun
hanya 2 hari, tapi semua memberikan kenangan indah.
Thanks Bali!!
Some pics of Bali~
at turtle island, bali.
kuta beach
at beratan lake
hadi- at tanah lot
one more from turtle island.
this is the biggest o turn in indonesian :D
our tour guide call it simpang dewaruci, but some people call it simpang siur ( too many turn..)
Langganan:
Postingan (Atom)