Selasa, 06 November 2012

I'm Saturated

...alias aku jenuh. Deh, ada yang nggak ngerti? Sama *plak. Trus kok bisa nulis judul pake inggris?
*pake kacamata hitam* 
Pernah mikir nggak sih kalo sekarang ada google terjemahan?
#plak *tampar pake layar komputer*

Udah deh, daripada dilempar, kasih aku aja itu komputer/laptop/gadget apapun yang kalian pake buat nampar saya.
Aku buka blogmu via nok*a 1100, loh. 


Ampun qaqa. Masih ada juga yang punya HP jadul itu =))

Oh iya bytheway i haven't tell my story yet. Mau baca lanjutannya?


Suatu ketika pasti kita pernah ngalami titik jenuh, dimana kita rasanya udah terjebak dalam rutinitas, terbiasa, dan bosan dengan hidup. Karena rutinitas yang diulang-ulang itu nggak kasi apa yang kita mau, kita jatuh ke tempat dimana biasa kusebut titik jenuh.

Nah ini dia yang lagi aku alami. Hidup yang lagi rolling di tempat yang sama terus-menerus sampe bosen. Stuck.
Apapun yang aku alami kini rasanya kaya masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Walaupun ada beberapa hal yang memang ga bisa diterima, sih. Maklum, aku egois. Egoisnya tingkat dewa *tendang ke laut merah*

Dan yang lebih mengejutkan lagi, baru sadar waktu ada angket sosiometri, namaku menduduki tingkat dua di kelas. \m/
Menduduki tingkat dua anak paling nyebelin dikelas. Yeahh yeahh yeahh \m/ Target u/ hidup di masa muda benar-benar terpenuhi .. Bangga rasanya #plak

Nggak, sebenernya heran aja, nggak kaget-kaget banget. Karena memang sifat dan sikapku yang absolutely kurang ajar dan ga punya aturan (sebagai perempuan), ditambah egois, kebanyakan gaya ( i know i'm not good enough to be a girl) jadi nggak heran kalo ada orang yang nggak suka.

Masalahnya, itu baru sekilas. Dan sudah dipastikan 85% itu saya. Lalala, yeyeye. Hidup makin nggak ada maknanya.
Sepertinya memang saya yang harus berubah secepat mungkin .. Secepat dan sebisaku .Walau itu nggak mudah.

Yunus memang udah sering bilang, aku harus berubah, tapi sayangnya di titik itu, aku masih nggak ngerti apa yang harus dirubah. Baru setelah ada slide cepet-cepetan itu otak dan hati sedikit keganggu, how bad am I itu baru kerasa ketika nginjak kelas 9. So for this 2 years I've been trough with them all, almost of IXE didn't like me. GREAT!
Berasa kaya ditusuk dari belakang, terus diinjek-injek pake sepatu ber pul besi panas.

Sebagai seorang saya, aku lebih seneng kalo komentar yang kalian berikan itu langsung. Dan selesaikan saat itu juga, jadi aku nggak perlu mikir masalah tetet towet buntut sapi nggak penting blabla itu.
Sayangnya ...
Aku yang lupa kalau mereka itu nggak ngerti aku.

However, aku tetep berusaha ngambil dari sisi positif.
Itu berarti mereka masih sadar dengan segala kejelekan yang aku miliki. Jadi, memang belum terlambat untuk memperbaiki kualitas hidup yang bener-bener amburadul.

Yang aku takutin cuma satu, apa reaksiku nanti ketika slide itu ditampilin? Apa yang bakal temen-temen pikirin ketika slide itu keputer? Somebody now? (:

Kembali lagi ke hal jenuh setelah curhat colongan itu #plak.
Dalam beberapa hal, hidup kita nanti bakal 'oh fuck damn it feels great!' Tapi sadar atau nggak sadar, kalian bakal jenuh dengan semua ke-PW*an- itu.
Nggak cuma hal-hal jelek dan monoton aja yang bikin bosen, hal baik aja bosen.
Apalagi hal buruk like what happen with me.

Inget postingan 'I'm Friendless' nggak? Nah, hari ini aku juga ngerasain hal yang sama. Untuk kesekian kalinya, it feels like nobody cares. Dimulai dari pelajaran penjas, partner main bola voli terpaksa digantiin sama tembok, cuma gara-gara dia nemenin temen SDnya. God, berasa jadi tong sampah. Ditambah lagi selanjutnya pelajaran BK. 2 temen yang sering-banget-ngelecehin-saya itu bersama. Haleluya, saya jadi sampah lagi. Nggak tau lagi besok, kalau masih sama, ya mungkin aku bakal biasa aja.


Oh iya, tanya satu hal nih.
Kalau kalian ngalami kejadian yang sama kaya aku, gimana reaksi kalian?

Jadi gini, karena aku lagi nggak enakan sama anak kelas karena mood kamfret itu, aku berusaha menjauh perlahan. Dan bisa ditebak pasti mereka berusaha tanya kenapa aku. Kalau aku tutup mulut, mereka bakal cecetcoet behind me (again). Tapi ketika aku mau ngomongin itu semua, rasanya kok nggak etis .... dan pasti ujung-ujungnya mereka ilfeel. Lu tau kan buah simalakama? Dimakan bapak meninggal, ga dimakan ibu meninggal. Kecepit deh.

Dan akhirnya, postingan untuk tanggal 6 ditutup dengan pertanyaan yang nggantung.
Makasih. *lope lope di udara*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar