Kamis, 03 Januari 2013

Back To Reality.

*setel lagu Paradise - Coldplay*
Posting pertama di tahun yang baru. Masih fresh banget.
Inilah hari Kamis rasa Senin. Habis kembali ke realita ..

Yup, selama 5 hari terakhir berasa kaya di surga. Ngerasain Bali yang full-of-Bule itu heaven parah.
Cuci mata banget *o* Melupakan segala problem ( termasuk ranking jahanam itu ), dan of course lupa kalo lagi ada masalah sama pacar. Walaupun akhirnya sampe sini harus inget - inget lagi '_')9

Dan ketika akhirnya harus naik kapal u/ otw pulang ke Surabaya, badan berasa dihempas dari langit ke bumi, sambil diteriakin "WOI! Lo itu HIDUP bukan buat enak-enakan!" Oke, ini krik .




Bangun pagi hari di tempat yang sama tapi dengan sense berbeda ( baca: kamar yg habis di renov ) itu aneh.
Sekaligus menyadarkan, kalau kita ( atau cuma aku? ) udah berada di tahun yang baru. K, sebagian orang mengidentikkan itu dengan hal-hal baru. Semisal HP baru, mobil baru, ataupun pacar baru. Pacar baru? Cari pacar aja susah gimana cara gantinya -___-

Masih setengah sadar dan mikir "eh iya, hujan meteornya gimance ya .. " tiba-tiba bangun secara luar biasa dari teriakan mama, "WOI, turun gih, Papa lagi keluar tuh! Bantuin toko!" Sialan. Baru sadar ini hari ngambil form di sekolah idaman ( papa. )

Dan lagi-lagi dikejutkan dengan datangnya Papa ke kamar sambil pegang formulir itu. Krik.
"Ce, ini formulirnya. Belajar yang rajin ya, biar bisa masuk s*****. Jauhin itu BB. " Ka - BOOM! Kiamat. BB menghilang sama aja kembalinya diriku yang dulu.

Memang sih, aku yang lama much better daripada yang sekarang. No phone, no galau, no segalanya lah, intinya hidupku seperti anak SMP 30 tahun yang lalu. Tenang~
Dan karena terpaksa menggantungkan diri dengan BB ( my friends live at there. k? ) terpaksalah tiap hari selama liburan melihat DP .. "Aku sayang kamu, walaupun kamu bukan pacarku." LOL. Cegek setengah mati deh. Ini miapah jadi begini? Nggak, udah lupain. Biarin ah.

*noleh ke formulir* Sialan.
Hidup seakan diatur oleh orang tua.

Life decisions?
Yup, kadang kita terpaksa ngambil pilihan hidup + resikonya. Ceritanya bukan satu paket ( kecuali kamu tahu 90% resiko yang bakal ditanggung ) tapi sejenis peluang gitu. Take the chances aja. Kalo lagi hoki resikonya bagai bonus, kalo lagi seret ya innalilahi ... mati aja di padang pasir.

Akhirnyaaa *jengjeng* kuputuskan hari ini ngambil keputusan yang luar biasa cetar membahana badai halilintar sesuatu banget.
Merubah jalan hidup? Sejenis itu.
Merubah mindset .. kalo hidup itu aku yang pegang, bukan hidup yang pegang aku. #JaneTeguh.

Ngelihat orang tua kerja susah-susah cari uang dan tentunya pake tenaga, jadi mikir. Kalo suatu saat aku bisa kerja cuma pake otak, kenapa aku harus kerja dengan tenaga ? DIET. 
No, itu bukan alasan yang baik buat diet. Diet nggak harus dengan kerja qaqa -_-

Mungkin kalau masuk sekolah bagus, bisa ngerubah jalan hidup.. Mau gak mau harus berusaha.
Yup, seperti kata papa, harus latian intensif selama +3 minggu. Yang keliatannya bakal membunuhku pelaan pelaan. Makasih.

Demi mengejar impian, kata mereka.
Kataku, aku mau mengejar impianku, tapi dengan caraku.

Resolusi tahun ini nggak pingin muluk-muluk sih, pengen keterima di sekolah itu aja, semoga testnya lulus .. dan nggak beratin beban orang tua. Plus nunjukin ke mama Flora kalo rankingku gak jongkok maneh. Wes.

Kadang capek juga dihina-hina tanpa semangat, tanpa adanya seseorang yang mau jadi *ehem*
Tapi, as long as I live, harus sadar diri kalo yang namanya lampu kuning itu nggak nyala lama-lama.

Sinyalir aja atas nama gini. Jalanan itu hidup kita.
Si merah itu prepare yang disiapkan buat ngejar hal-hal atas keinginan kita.
Si kuning itu hal-hal yang membahagiakan .. alias duniawi.
Si hijau itu hidup kita yang sesungguhnya. Ya umur kita ini sepanjang jalan.

Jadi, kita naik ke mobil .. kalo lo orang berada. Naik motor kalo orang tengah-tengah. Jalan kaki kaya gelandangan kalo, ehm yu know lah.
Kalo kita naik mobil, jelas more protection. Tapi kalian nggak bisa beware dengan hal sekitar karena nengoknya susah. Kalo naik motor, lebih gampang nyalip kalo ada usaha. Kalo jalan kaki, cepet capek ..
[ Artiin sendiri gih pake nalar. ]

Karena saya naik motor ( k, daripada jalan kaki, enak dibonceng alias masih numpang orang tua ) jadilah masih bisa nyalip.
Dan ketika lagi berhenti di sebuah lampu merah, kita mesti siapin segala hal yang penting buat lampu hijau nanti. Helm di cek, safety belt, SIM, ato apalah silahkan semua di cek.
Nggak kerasa kuning cuma sebentar. Yup, persiapan perang kadang membahagiakan .. karena ada yang curi start. *nggaknyambung
Dan brak! Lampu hijau nyala. Perang dimulai. Siapa cepat dia bisa nyampe di tujuan dengan selamat .. Tapi kalo kesenggol orang lain dan ambruk ya who know?

Udah, post tanggal 3 ditutup dengan ketentuan dewan move on ( kenapa harus move on coba ? ) kalau JANE .. bakalan ngerubah jalan hidupnya, dengan tangannya.
Tertanda, anak alay.



NB: Demi upil, sumprit nggak tau kenapa bawaannya jadi pengen nulis hal alamiah yang biasa anak muda lalui dengan nama .. ALAY. Ciyus. Miapa? Miyabi juga boleh.
Satu lagi, gimana cara masukin video ke blog sih? -___-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar