Jumat, 03 Februari 2012

February's Momories

            Sengak hidungku membau sekeliling kamar berantakan ini. Siapa lagi yang memakai parfum sesengat bau bunga bangkai ini ? Tak lain dan tak bukan,adikku sendiri. Terlalu menyakitkan bila dibilang aku lebih pas menjadi laki laki daripada perempuan. Biarlah, sudah takdirku ..
            Kalender sudah menunjukkan angka 2. Februari, apakah harus secepat ini kau datang menghantui hidupku lagi? Baru saja setumpuk coklat dan rangkaian kata cinta itu menghantui hidupku, apakah kali ini kau berencana melakukan hal yang sama, terhadapku, lagi?
            Mataku tak sanggup lagi memandang. Merindukan seberkas memori akan bulan kasih sayang .. Sudah butakah aku? Sudah tulikah aku? Katakan sekali lagi .. Aku merindukan kenangan tahun itu ..
Di tanggal yang sama, detik yang sama, tahun yang sama, walau kutahu itu menyakitkan .. :’) Menyakitkan memang mengenang seseorang yang pernah engkau cintai .. Sebelum semua ini pergi, sanggupkah kau mengenangnya?

Kubiarkan pikiranku bermain dengan angannya. Kulangkahkan kakiku , kutatap dunia dengan senyuman yang tengah berusaha menutupi wajahku yang sesungguhnya.
Bukan seperti setahun yang lalu.. Sebuah Februari yang manis .. Mengenangnya cukup membuatku menangis ..
Memang ada kalanya aku akan mendekap kenangan itu diam diam dalam tangisan .. Tapi kadang aku terpaksa melepaskannya, karena aku merindukannya
Merindukan seseorang yang tak mungkin lagi datang dalam hidupku.

Karena coklat itu ada bukan untuk dirasakan manisnya, tapi pahitnya. Agar kamu tahu , cinta tak selalu semanis coklat putih, kadang ia harus pahit. .
Merasakan pahitnya luka. 
            Apa mungkin hadirnya masa lalu menjadikannya luka ?
Hey Valentine, siapakah engkau? Tak puaskah kau menyakiti rasaku ?
Bertahun tahun kubiarkan kau merajai luka ini , agar semakin dalam, dalam , dan dalam .. Hingga nyaris kau tembus kekuatan batinku ..
Tapi tetap saja, tak ada kebahagiaan di akhir cerita .
Senyumannya yang manis .. Adakah senyuman itu tercipta lagi untukku? Adakah kebahagiaan itu ada lagi untukku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar